Kembali kepada bagaimana pandangan orang-orang terhadap kami, para K-Wavers. Posisi kami di sini adalah sebagai penikmat hiburan dan budaya dari Korea Selatan. Kami menikmatinya karena hal tersebut dapat membuat kami merasa senang, bahagia, dan terhibur di tengah hiruk pikuk yang terjadi di dunia. Melihat hubungan tersebut, tentu dapat diketahui dengan mudah bahwa melakukan penghakiman atau nasihat tajam terhadap apa yang kami lakukan merupakan pendekatan yang sangat tidak efektif. Cara yang paling efektif menurut saya adalah dengan memberikan pengertian yang tulus, merangkul dengan hangat, kemudian perlahan membangun hubungan yang sama dengan bagaimana hubungan kami dan produk-produk budaya tersebut. Betapa beruntungnya saya ketika akhirnya saya menemukan sekumpulan orang yang menerapkan pendekatan tersebut di tengah stigma-stigma negatif yang bermunculan.
Mereka adalah orang-orang yang tergabung dalam sebuah organisasi bernama XK-Wavers (XK). Tahun 2020 lalu, tepat pertama kalinya saya bergabung ke dalamnya. XK merangkul saya dengan hangat. Tidak ada satupun penghakiman muncul di dalamnya. Tak lama kemudian, mereka membuka kelas khusu bagi kami para K-Wavers yang ingin belajar Islam lebih dalam. Kelas tersebut dinamakan X-School.
Awalnya saya sedikit khawatir akan bagaimana saya yang biasanya menikmati drama yang seru dapat menikmati kajian yang monoton. Akan tetapi kekhawatiran tersebut langsung terpatahkan dengan apa yang mereka suguhkan. Konsep kelas, penyampaian materi, dan seluruh aspek lain di dalamnya benar-benar disusun berdasarkan apa yang biasanya kami nikmati. XK-Wavers benar-benar memperhatikan aspek 'bagus' yang telah disebutkan sebelumnya.
Pada tanggal 1 Juli 2024, tepat saat saya menulis opini ini, telah ada lebih dari 15.000 K-Wavers dari seluruh Indonesia  yang berhasil mereka rangkul. 2000 orang di antaranya telah mengikuti X-School. Tentu saja itu dapat menjadi bukti nyata keberhasilan pendekatan dakwah yang mereka lakukan. Tidak ada penghakiman, tidak ada hujatan, yang ada hanya tempat yang nyaman dan hangat.
Melihat bagaimana XK-Wavers dapat mencapai itu semua, saya rasa hal tersebut harus menjadi pelajaran bagi seluruh umat muslim, terutama bagi mereka yang hidup dan beraktivitas dekat dengan para K-Wavers. Satu hal paling utama yang dapat dipelajari adalah bagaimana XK-Wavers memahami betul bahwa Islam adalah rahmatan lil 'aalamiin, dan K-Wavers termasuk di dalamnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H