Mohon tunggu...
Bagas De
Bagas De Mohon Tunggu... -

Buruh sosial. Tinggal dan bekerja di Slovakia-Eropa Tengah. Aslinya, Anak Kampung, dari Nehi-Enoraen, ntt. Laman blog pribadi: www.confessionoflife21.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pengungsi Politik (Ketika Anies Baswedan Meniti "Jalan" Mahfud MD)

28 September 2016   13:26 Diperbarui: 28 September 2016   19:48 1587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Paresh Nath/politicalcartoons.com

Oleh rekam jejak dan kesaksian sejarah, termasuk konstruksi media-media publik,  AniesB atau pun Mahfud MD, termasuk Kubu Jokowi dan Megawati atau pun Basuki Tjahaja Purnama, tampaknya dilihat - oleh separuh publik - sebagai tokoh-tokoh protagonis dalam cerita dan panggung politik dewasa ini.

Pun, oleh rekam jejak dan kesaksian sejarah, termasuk konstruksi media-media publik, Fadli Zon, Muhammad Taufik, Fahri Hamzah, Sandiaga Uno, dll, di bawah komando Prabowo dan PKS, tampaknya dilihat - oleh separuh publik - sebagai tokoh-tokoh antagonis.

Bawaan "faktum sosial-politik" di atas dihidupi secara sirkular-elastis oleh para politisi, sedang masyarakat-awam merekam atau menerima "faktum sosial-politik" itu secara linear, bahkan cenderung statis.

Jadi, hemat saya, pola pikir linear-statis tentang rekam jejak, kesaksian sejarah, termasuk citra protagonis/antagonis politisi, yang tertanam di benak - sebut saja - massa-awam, suatu kumpulan masyarakat yang jauh dari lingkaran inti politik dan pusat-pusat kekuasaan, sedikit banyak menjadi penyebab hangatnya perdebatan publik manakala Mahfud MD atau AniesB, atau juga - misaalnya - Setya Novanto (Novanto) dan Partai Golkar, dll, memutuskan untuk merubah/mengalihkan disposisi politiknya.

Sebagai catatan penutup, Brutus ditangkap dan diadili pada kisah pengkhianatannya atas Kaisar Julius Caesar. Mahfud MD memilih "mengungsi" dan diberi jabatan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, dan kemudian ia menanggalkannya, pada kisah Pilpres 2014. Pun, Novanto memilih "mengungsi" dan Golkar dijatahi menteri dalam Kabinet Jokowi pada kisah pasca Pilpres 2014 dan keterpilihannya sebagai Ketua Umum Golkar, dll.

Mungkinkah ada sesuatu yang baru datang dari AniesB yang memilih "mengungsi" dan dijatahi Calon Gubernur dalam drama politik Pilkada DKI Jakarta 2017? Anda bebas menilainya. Itu saja dulu deh. Wasalam. (bagas de')

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun