Tokoh : Dewi Ayu, Alamanda, Adinda, Maya Dewi, Cantik, Kamerad Kliwon, Shodanco, Maman Gendeng, Nurul Aini, Rengganis Si Cantik, Krisan, Ma Gedik, Ma Iyang, Mama Kalong, Edi Idiot, Aneu Stammler, Henri Stammler, Ted Stamler, Marietje Stammler, Hanneke Stammler, Mr. Willie, Rosinah, Ola, Romeo, Mina, Kamino, Isah Betina.
Amanat: Kecantikan itu bukan segalanya. Karena yang terlihat indah belum tentu benar-benar indah. Banyak luka, petaka bahkan sampai pertumpahan darah hanya demi memperebutkan sesuatu yang indah tersebut. Seperti yang diucapkan Krisan, "Sebab cantik itu luka."
...
Sinopsis
Di akhir masa kolonial,seorang perempuan dipaksa menjadi seorang pelacur. Kehidupan itu terus dijalaninya hingga ia memiliki tiga anak gadis yang kesemuanya cantik. Ketika ia mengandung anaknya yang keempat, ia berharap anak itu akan terlahir buruk rupa. Itulah yang terjadi, meskipun secara ironik ia memberikan nama Si Cantik.
...
Kisah ini bermula dari bangkitnya Dewi Ayu dari kuburan setelah dua puluh satu tahun kematiannya. Hal ini tentu saja menimbulkan kegaduhan untuk masyarakat sekitar, terlebih lagi perempuan tersebut dulunya seorang pelacur di jaman penjajahan Belanda dan Jepang. Dewi Ayu tak mempedulikan kegaduhan tersebut, ia memutuskan kembali ke rumahnya. Di rumah ia bertemu Si Cantik, anak bungsunya yang selama ini dirawat oleh Rosinah, gadis bisu yang sudah menemaninya jauh sebelum Si Cantik lahir.
Ironisnya Si Cantik bukanlah gadis cantik sesuai namanya, melainkan gadis buruk rupa yang sewaktu lahir lebih menyerupai seonggok tai dengan lubang hidung menyerupai colokan listrik dari pada seorang bayi. Setelah dewasa Cantik selalu menunggu pangerannya di depan rumah, tak diketahui siapa pangeran tersebut. Yang jelas setelah beberapa kali melakukan hubungan intim dengan lelaki misterius tersebut, Cantik hamil.
Dewi Ayu sendiri merupakan anak dari pasangan sedarah beda ibu, Henri Stammler dan Aneu Stammler. Henri anak dari Ted dengan Marietje, sementara Aneu anak dari Ted dengan gundik pribumi yang bernama Ma Iyang. Sewaktu lahir pasangan tersebut menaruh Dewi Ayu ke dalam sebuah keranjang kemudian meletakkanya di depan rumah kakek neneknya (Ted Stammler dan Marietje Stammler) kemudian meninggalkannya ke Eropa.
Kedatangan Jepang ke Indonesia membawa kekalahan untuk Belanda. Banyak orang Belanda memutuskan meninggalkan Indonesia, tak terkecuali keluarga Dewi Ayu. Naas nya kapal terakhir yang ditumpangi rombongan tersebut untuk meninggalkan Indonesia berpapasan dengan kapal milik Jepang, kapal tersebut ditenggelamkan. Dewi Ayu tidak ada di kapal tersebut, bagaimanapun juga salah seorang keluarga Stammler harus tetap berada di Halimunda. Dewi Ayu ngotot tidak mau ikut dengan mereka walaupun sempat dipaksa. Dewi Ayu tetap bertahan di Halimunda ditemani Mr. Willie dan beberapa jongosnya.
Selepas masa berkabung Dewi Ayu membuat pernyataan sekaligus permintaan mencengangkan, ia ingin menikah dengan Ma Gedik yang merupakan kekasih dari Ma Iyang sebelum mejadi gundik Ted Stammler. Setelah berhasil memaksa Ma Gedik, mereka menikah secara islam, sejak saat itulah Dewi Ayu menjadi seorang muslim. Selepas pernikahan, jangankan menyetubuhinya, melihat Dewi Ayu saja seperti melihat iblis wanita. Ma Gedik begitu ketakutan dan meringkuk di pojok kamar. Setelah dibuat putus asa, Dewi Ayu merenggut keperawanannya dengan jari tengah tangan kanannya sendiri. Keesokan harinya Ma Gedik berhasil kabur dan naik ke atas bukit tempat dulu Ma Iyang mengakhiri hidupnya, kemudian melakukan hal serupa yang sempat Ma Iyang lakukan.