Mohon tunggu...
AMIR EL HUDA
AMIR EL HUDA Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Laki-laki biasa (saja)

Media: 1. Email: bangamir685@gmail.com 2. Fb: Amir El Huda 3. Youtube: s https://www.youtube.com/channel/UCOtz3_2NuSgtcfAMuyyWmuA 4. Ig: @amirelhuda

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Miris, Tempat Wisata Edukasi Jadi Tempat Pembuangan Akhir (Lagi)

10 Agustus 2019   17:27 Diperbarui: 10 Agustus 2019   22:50 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas pemulung sampah di salah satu sudut TPA Pakusari | Dokumentasi Amir El Huda, 2019

Patut ditiru ! Berbelanja dengan membawa wadah sendiri. Lokasi: Pasar Tanjung, Jember | Dokumentasi Amir El Huda
Patut ditiru ! Berbelanja dengan membawa wadah sendiri. Lokasi: Pasar Tanjung, Jember | Dokumentasi Amir El Huda
Peran negara dan dunia industri juga memiliki pengaruh besar bagi bumi. Negara bisa membuat peraturan yang memaksa dunia industri untuk membuat kemasan produk yang ramah lingkungan dan mudah didaur ulang secara alami.

Dunia industri pun sudah harus memiliki kesadaran untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan tanpa harus dipaksa oleh negara. Bukankah berbuat dengan kesadaran dan kerelaan akan lebih mudah dibandingkan dengan berbuat karena paksaan ?

Salah satu industri besar yang mempelopori konsep save earth adalah danone dengan produk Aqua-nya. Danone-aqua sejak tahun 1983 sudah memperkenalkan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) galon yang bisa di-recycle (didaur ulang) dan dapat di-reuse (digunakan kembali).

Melalui kemasan galon ini, Danone-Aqua sudah bisa sepenuhnya sirkular. Kemudian pada tahun 1993 Danone-Aqua mempelopori daur ulang pernama dengan program bernama aqua peduli.

Tidak berhenti di situ saja langkah Aqua untuk mewujudkan hidrasi yang sehat dan bumi yang bersih. Melalui inovasi terbarunya, Aqua memproduksi kemasan yang 100% terbuat dari bahan daur ulang, dan dapat kembali didaur ulang. Aqua mampu mengumpulkan 12.000 ton plastik setiap tahunnya lewat enam unit bisnis daur ulang yang tersebar di beberapa lokasi di Indonesia.

Inovasi ini merupakan bagian dari gerakan #BijakBerplastik dan mendukung program pemerintah untuk mengurangi 70% sampah di laut pada tahun 2025.

Semoga langkah ini diikuti oleh industri-industri yang lain.

Amir El Huda
Jember 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun