Mohon tunggu...
AMIR EL HUDA
AMIR EL HUDA Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Laki-laki biasa (saja)

Media: 1. Email: bangamir685@gmail.com 2. Fb: Amir El Huda 3. Youtube: s https://www.youtube.com/channel/UCOtz3_2NuSgtcfAMuyyWmuA 4. Ig: @amirelhuda

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sudah Klimaks Duluan

17 April 2017   13:45 Diperbarui: 17 April 2017   22:03 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER PHOTO: http://www.vemale.com

empat tahun Romlah dan Udin berpacaran

empat tahun itu pula 32 pantai dikunjungi, 16 gunung didaki, 21 kolam direnangi, 30 bukit hijau disinggahi

tak terhitung pula berapa kali makan bersuap-suapan, solat berjamaah, tidur bersama diatas ranjang merah bergambar lambang setan merah

hubungan cinta yang terkadang menyenangkan Tuhan, sering kali menggembirakan setan

selepas masa pendidikannya , Si Romlah segera diterima di kantor negara

jabatannya mapan, penghasilannya lumayan

kawannya banyak, cantik-cantik dan tampan-tampan

Saban hari bercanda ria dan berbahadia dengan kawan sekantornya

Sementara itu Si udin perpisah jarak dengan kekasihnya di pulau seberang

nasibnya yang beruntung membuatnya diterima kerja 5 tahun pasca lulus pendidikan

Tuhan menyayanginya dengan memberi gaji separo gajinya romlah

Udin berkesempatan untuk hidup susah

Di tahun ketujuh hubungan mereka, kunjungan  tempat wisata mereka berdua tidak bertambah

tahun keempat adalah terakhir mereka jalan bergembira bersama

tahun kelima dan keenam percekcokan telepon jadi sajian hangat berdua

hidangan tiap hari pelengkap sarapan dan makan malam

Romlah yang cantik jadi primadona kantornya

Jamprang, kawannya yang tampan dan mapan adalah pasangan pas buat dirinya

akhir pekan mereka nonton 'Ada apa dengan cinta'

Tangan romlah digenggam erat dan hangat dari awal film hingga berakhirnya

kepala Romlah mengikuti naluri wanitanya bersender pada bahu bidang Sang Jagoan barunya

pasangan yang cocok "Rangga dan Cinta", meski harus menghancurkan hati tunangannya

Malam itu Udin menangis tersedu-sedu

entah dimana menghilang jiwa lelakinya 

isaknya terengah-engah, ingus dan liurnya mengalir seperti angjing nelangsa yang ditendang tuannya

matanya merah sembab hampir berdarah-darah

telpon singkat dari si romlah : 'KITA SUDAH TIDAK COCOK LAGI"

Kata-kata singkat yang bermakna "aku nggak butuh kamu"

apalah daya si udin yang hanya sales kelas bawah

penjaja obat produksi tempatnya bekerja

di zaman gendeng ini duit menjadi panglima utama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun