- Cari informasi terbaru tentang semeru dari orang yang tahu.
Mencari informasi jauh-jauh hari sebelum mendaki sangat diperlukan dan penting sekali. Keadaan di alam selalu berubah, dinamis, dan tidak bisa ditebak. “Jangan sok tahu, cuk !!”, kata kawanku yang berlogat surabaya. Posisikan diri kita sebagai orang bodoh yang kepengen tau bangettentang semeru, mencari info semeru dari sabang sampai merauke.. eeee.
- Dengarkan briefing dari relawan semeru
“Jangan bandel deeeeh, turutin saja kata-kata pemandu yang memberi pembekalan kepada para pendaki”, kataku pada kawan. Jangan lakukan apa yang pemandu larang, bawa semua yang diperintahkan, jangan meninggalkan sampah sekecil apapun kecuali sampah kenangan. pendaki pemula tidak usah aneh-aneh membuka jalur baru, ikuti saja jalur yang sudah ada bahkan sudah lengkap dengan rambu-rambu penunjuk arahnya.
- Bawa kayu atau besi panjang selama mendaki
Fungsi kayu adalah sebagai pengganti golok, perlingdungan diri dari binatang hutan, menjaga keseimbangan badan agar tidak oleng dan nggliyeng.
Hati-hati dan waspada
Biasanya pendaki terbawa euforia kegembiraan, merasa dirinya hebat, cari perhatian dengan aksi-aksi nekat demi fotonya dibilang hebat. Sebagus apapun foto yang didapat tidaklah berharga sama-sekali kalau harus mengorbankan nyawa, yang nonton foto elu bakalan orang lain. Hati hati dan tetap waspada, nyawamu lebih berharga dari selembar foto, keluargamu menunggu dengan harap dan doa selamat, pacarmu menunggu untuk segera dilamar dengan setangkai bunga keabadian (edelwais) dari kali mati, so hati-hati.
Kira-kira seperti itulah SOP untuk mendaki semeru. Tetap jaga diri dan hati-hati. Jangan lupa sholatnya dan amal ibadah lainnya tetap dijalankan sampai kapanpun nanti. Mencapai puncak semeru sangatlah penting, tapi bisa pulang dan berkumpul dengan keluarga jauh lebih penting. Salam lestari, sampah yang ditemui di jalan silahkan dibawa pulang dan dikelola supaya menjadi uang. Dengan mematuhi SOP yang ada, semoga kedepannya tidak ada lagi pendaki yang hilang tersesat atau bahkan meninggal, Salam lestari, saling menjaga, saling mengingatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H