Mohon tunggu...
AMIR EL HUDA
AMIR EL HUDA Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Laki-laki biasa (saja)

Media: 1. Email: bangamir685@gmail.com 2. Fb: Amir El Huda 3. Youtube: s https://www.youtube.com/channel/UCOtz3_2NuSgtcfAMuyyWmuA 4. Ig: @amirelhuda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wahai Mahasiswa, Perbuatan Ini Sangat Memalukan Kalau Sampai Kamu Lakukan!

13 Maret 2016   16:48 Diperbarui: 13 Maret 2016   23:54 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari tulisannya saya tahu bagaimana perjuangan para mahasiswa tempo doloe atau mungkin pada zamannya (penulis) kuliah yang begitu “ikroomul ustadz” menghormati gurunya dan “qona’ah” menerima apapun perlakuan dosennya. Betapa mereka diberi nilai kecilpun sudah merasa cukup, tanpa protes lalu berjanji akan lebih baik lagi di semester selanjutnya dan yang diberi nilai besar sangat besar juga kegembiraan serta kesukurannya. Lalu, betapa menghormatinya para mahasiswa terhadap para dosennya sehingga mendengar suara mereka di teleponpun bergetar hati karena segan,.

Situasi 2 yang digambarkan penulis tentang mahasiswa sekarang (kalau betul-betul terjadi sungguh amat sangat memalukan). Membaca komentar-komentar dibawahnyapun banyak pihak yang mengamini bahkan menambahkan dengan perilaku lain yang menurut saya betul-betul perlu direhabilitasi. Degradasi moral dan mental yang seperti ini harus segera dibenahi. Tujuan belajar yang sejatinya untuk peningkatan akhlak dan moral sudah diambang kegagalan. Duhai, di universitas mana hal seperti ini terjadi? Atau jangan-jangan sayakah yang dimaksud oleh sipenulis tadi ? Kalau benar saya, mohon dimaafkan. Jangan Karena nila setitik rusaklah susu sebelanga, karena pada kenyataannya masih banyak sahabat saya yang ketika melihat dosen langsung sembunyi menghindar. Entah karena apa ? (tanda tanya)

Izinkan saya menengahi dan memberi usulan untuk kondisi dan situasi di scene 1  & 2 ini.

Mahasiswa protes nilai.

Apakah ini hal yang salah ketika seseorang menuntut haknya ketika merasa haknya tidak dicukupi padahal kewajibannya terpenuhi ? Mahasiswa baik dan rajin yang memprotes ketika diberi nilai kecil adalah para pencari keadilan yang harusnya didukung dan difasilitasi dengan baik supaya apa yang hilang darinya bisa betul-betul kembali didapatkan. Protes adalah upaya hukum. Protes juga merupakan aktivitas ilmiah yang gagah dan jantan demi menemukan sebuah kebenaran ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

Adanya protes pasca nilai keluar ini kalau tidak dikehendaki maka harus disiasati:

1.       Mahasiswa pasti diberi tugas, setelah tugas dikoreksi dan diberi nilai silahkan lembar tugas  dikembalikan lagi kepada mahasiswa supaya mahasiswa bisa dari kesalahan dan tidak mengulangi lagi.

2.       UTS dan UAS, setelah dikoreksi dan diberi nilai silahkan dikembalikan lagi supaya mahasiswa juga bisa dipelajari kembali kesalahan yang dialami.

Dengan adanya poin 1 dan poin 2 di atas mahasiswa juga bisa menghitung sendiri apakah nilainya sudah pas dengan yang tertera di buku rapor/ transkrip atau belum. Kalau belum sesuai/tidak pas silahkan klarifikasi dengan santun kepada dosen pengajar.

Protes juga bisa diantisipasi dengan memberikan rapor nilai yang rinci. Misalnya seperti rapot para santri di Gontor yang tertulis rinci sampai nilai aklaq dan kebersihan santri. Lebih lanjut lagi rapor dikirikan ke wali santri, supaya meraka tahu dan bisa memantau study anak mereka sendiri.

[caption caption="DI RAPOT INI TERTULIS SANGAT JELAS SEMUA NILAI, NILAI ASLI HASIL ULANGAN DAN NILAI YANG DITULIS DI RAPOT YANG BERDASARKAN PENAMBAHAN HASIL TUGAS-TUGAS. DI DALAMNYA JUGA MENCAKUP NILAI AKHLAQ, KEBERSIHAN. LENGKAP SEKALI.. Doc. Amir El Huda"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun