Demikian juga lingkungan belajar sepatutnya menopang terciptanya kondusifitas belajar anak. Udaranya segar. Tidak panas. Penghijauannya cukup. Tidak bising. Suasana yang menyenangkan akan memudahkan anak dalam belajar.
Kelima, melepas anak menemukan bakat dan potensi terbaiknya. Guru atau orangtua tak boleh mencampuri apa yang diinginkan oleh anak. Biarkan mereka menemukan jati dirinya masing-masing. Guru-orangtua jangan memaksa keinginan. Anak berhak menentukan masa depannya sendiri.Â
Guru dan orangtua hanya berkewajiban mendampingi, mengarahkan, membantu mereka dalam menemukan potensi dirinya. Anak yang lemah dalam berhitung tak harus dipaksa memahami berbagai rumus matematika. Alihkan ke hal lain. Galih kecerdasan yang lain.
Walhasil, anak yang tak mau belajar sejatinya hanya soal gaya belajar yang belum cocok. Kecerdasan diri yang belum ditemukan. Dan lingkungan yang tidak mendukung. Dan ini menjadi tanggungjawab guru di sekolah dan orang tua di rumah. Wa Allahu A'lamÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H