Mohon tunggu...
Amirudin Mahmud
Amirudin Mahmud Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pemerhati sosial-politik

Penulis Buku "Guru Tak Boleh Sejahtera" Bekerja di SDN Unggulan Srengseng I Indramayu Blog. http://amirudinmahmud.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pakai Masker, Apa Menyelesaikan?

31 Oktober 2015   19:10 Diperbarui: 31 Oktober 2015   19:30 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tertarik dengan seruan, Ruhut Sitompul, politisi partai Demokrat yang mengajak anggota dewan lain untuk terjun ke lapangan agar mereka memahami permasalahan. Saya melihat sangat terpuji, jika sekali-kali para anggota dewan terhormat berpanas-panasan, merasakan sesak napas karena asap untuk mendapatkan pemahaman yang tepat terhadap permasalahan yang dihadapi rakyatnya. Toh, mereka wakil rakyat.

Ruhut yang mengaku sudah bolak-balik ke Kalimantan dan lokasi bencana lainnya menilai, turun ke lokasi bencana jauh lebih efektif untuk membantu masyarakat dan pemerintah, dibanding pembentukan pansus atau sekadar memakai masker di dalam gedung DPR. (http://nasional.kompas.com/)

Akhir kata, memakai masker dalam rapat paripurna bukanlah solusi masalah. Hal itu tidak akan merubah kedaan. DPR harus membuktikan lebih jauh, bahwa mereka serius ingin membantu pemerintah dan rakyat menyelesaikan permasalahan asap. Keseriusan mereka akan ditunggu oleh rakyat. Apa aksi konkrit mereka setelah memakai masker dalam rapat paripurnah tersebut. Aksi tersebut akan menentukan apakah kepedulian mereka serius atau sekadar dagelan, sandiwara politik belaka. Rakyat sekarang hanya bisa menonton. Tapi Rakyat pasti akan menghukum mereka lima  tahun mendatang dalam pemilu jika amanat yang diberikan tak mampu diemban.Wa Allahu Alam

*) Keterangan Gambar:   Pimpinan DPR mengenakan masker saat menyanyikan lagu Indonesia Raya (Kompas.com) 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun