Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Al-Munajat, Adem Masjidnya Adem Khutbahnya

14 April 2019   11:01 Diperbarui: 14 April 2019   11:33 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Al-Munajad (Dokpri).

 Sholat Jumat kali ini (12 April 2019) saya menginginkan suasana yang berbeda. Masjid Al-Munajad adalah tujuannya, meskipun relatif jauh. 

Masjid ini baru selesai dan sekaligus diresmikan tahun 2017 oleh Bupati Muna yang baru dilantik untuk periode 2017-2022. Masjid yang bercat kuning emas ini memiliki sensasi yang berbeda karena lokasinya yang eksotis.

Masjid terletak di pinggir Jalan ByPass Kota Raha. Jalannya persis berada di tepi laut Pulau Muna. Di sekeliling kompleks masjid terdapat danau buatan. Pohon-pohon yang tumbuh subur dan berjejer rapi, menambah suasana syahdu.

Masjid menjelang pagi hari (Sumber: Munabangkit.com)
Masjid menjelang pagi hari (Sumber: Munabangkit.com)
Masjid Al-Munajat menjadi ikon Kota Raha di Pulau Muna. Posisinya yang sangat dekat dari Pelabuhan Utama dan warnanya yang mencolok, menjadi pusat perhatian meskipun dari kejauhan saat Kapal Laut mendekati ataupun melewati Pulau Muna. 

Pemandangannya menjadi semakin indah dan bernuansa magis saat menjelang magrib. Cahaya senja berpadu dengan warna keemasan memberi kesan yang luar biasa. Siapapun yang melihatnya secara langsung akan terpesona.

Masjid di malam hari (Sumber: Munabangkit.com)
Masjid di malam hari (Sumber: Munabangkit.com)
Kebetulan jalan di pinggir laut dekat Masjid adalah objek wisata warga. Pengunjung selalu ramai baik pagi hari apalagi di sore hari. Dari yang berolahraga, duduk-duduk menikmati udara pantai dan deburan ombak, berenang, berdiskusi hingga makan-makan. Jika hendak sholat, maka tidak perlu resah lagi. Tinggal berjalan sebentar menuju Masjid Al-Munajat.    

Suasana Dalam Masjid. (Dokpri).
Suasana Dalam Masjid. (Dokpri).
Sampai di masjid, tinggap beberapa menit lagi menjelang adzan. Saya hanya sempat sedikit berkeliling masjid di lantai satu. 

Meskipun tidak terdapat AC dan kipas angina, di dalam masjid udaranya adem, padahal di luar matahari bersinar begitu terik. Mungkin karena banyaknya jendela dan pintu yang besar sehingga angin laut yang membawa kesejukan dengan mudah masuk.

Selesai Jumatan, saya segera naik ke lantai dua untuk melihat-lihat masjid yang adem ini. Di atas lebih adem lagi karena makin banyak angin. Laut dan pelabuhan yang disandari kapal-kapal terlihat jelas. Burung-burung hinggap dan beterbangan dengan bebas. 

Kemungkinan mereka bersarang di pohon-pohon dan semak di sekitar masjid atau bahkan memiliki sarang di bagian ventilasi masjid.

Memandang Laut dari Lantai 2 Masjid. (Dokpri).
Memandang Laut dari Lantai 2 Masjid. (Dokpri).
Oh ya, saat Jumatan tadi materi yang dibawakan sang Khatib dalam ceramahnya membuat adem hati saya. Khatib menekankan umat untuk tidak mudah terpengaruh dan menyebarkan berita atau informasi yang tidak jelas kebenarannya. 

Apalagi dalam situasi politik saat ini dimana makin banyak fitnah dan hoaks yang bertebaran khususnya di internet dan media sosial. Khatib mengajak umat untuk mengutamakan persatuan, keamanan dan kedamaian meskipun memiliki pilihan politik yang berbeda-beda.

Masjid Al-Munajat benar-benar adem luar biasa. Suasana di dalam masjid yang adem karena banyak angin, makin membuat adem hati umat karena khutbah yang menentramkan hati. 

Semoga semua masjid dan semua rumah ibadah di Indonesia mampu membuat adem sikap dan hati seluruh rakyat meskipun memiliki banyak perbedaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun