Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Infrastruktur untuk Mewujudkan Unicorn Indonesia

18 Februari 2019   16:12 Diperbarui: 18 Februari 2019   18:05 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi yang belum tahu apa itu unicorn, dalam ekonomi digital unicorn adalah istilah yang digunakan untuk perusahaan digital (start up) yang berhasil memiliki nilai kapitalisasi lebih dari 1 miliar dolar Amerika Serikat (sekitar Rp15 triliun). Selain unicorn, ada lagi yang disebut decacorn dan Hectocorn, merupakan kelanjutan tingkat atau level berikutnya setelah unicorn. 

Decacorn adalah perusahaan digital yang nilai kapitalisasinya lebih dari 10 miliar dolar Amerika Serikat (sekitar 150 triliun rupiah), sedangkan Hectocorn adalah perusahaan digital yang nilai kapitalisasinya lebih dari 100 miliar dolar Amerika Serikat.

Sepertinya Gojek adalah perusahaan startup Indonesia pertama yang akan naik ke level Decacorn mengingat perkembangannya yang sangat menjanjikan hingga sampai ke negara-negara lain.     

Meskipun ekonomi digital sedang berkembang pesat dan perlu perhatian serius, bukan berarti ekonomi pada umumnya menjadi anak tiri atau kurang diperhatikan. Justru kedua-duanya harus terus diperhatikan dan dikelola dengan baik karena saling terkait dan saling menunjang. 

Selain memiliki produk-produk tersendiri, ekonomi digital juga dapat mempermudah dan mempercepat terjadinya transaksi jual/beli barang/jasa yang disediakan oleh kegiatan ekonomi pada umumnya (sektor riil) seperti pertanian, perkebunan, perikanan, hingga ekonomi kreatif.

Perusahaan Start Up yang memudahkan petani menjual produknya langsung ke konsumen. Kolaborasi Ekonomi Digital dengan Ekonomi Sektor Ril (Pertanian). Sumber: id.techinasia.com
Perusahaan Start Up yang memudahkan petani menjual produknya langsung ke konsumen. Kolaborasi Ekonomi Digital dengan Ekonomi Sektor Ril (Pertanian). Sumber: id.techinasia.com
Pembangunan insfrastruktur harus terus dilakukan dan jangan sampai ditunda-tunda lagi, jika Indonesia tidak mau tertinggal dari negara-negara lainnya ataupun ingin mengejar ketertinggalan dari negara-negara yang telah maju. Infrastruktur sangat penting bagi pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ekonomi suatu negara, baik ekonomi pada umumnya (sektor riil) maupun ekonomi digital.

Mari kita selalu optimisi dengan terus mendukung dan mendoakan agar ekonomi Indonesia terus meningkat dan maju, baik ekonomi sektor ril maupun ekonomi digital. Aamiin.

Salam Positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun