Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Asyiknya Menjelajah Waktu di Museum Negeri Sulawesi Tenggara

3 Februari 2019   10:22 Diperbarui: 3 Februari 2019   13:02 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Disambut Kerangka Paus Skala 1:1| Dokumentasi pribadi

Pertama kali menginjakkan kaki di Kota Kendari Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara, membuat saya ingin menjelajah ke berbagai tempat. Google menjadi andalan untuk mengetahui tempat mana saja yang menjadi rekomendasi untuk dikunjungi. 

Daftar teratas yang muncul adalah wisata pantai, wisata kuliner, wisata hutan, wisata belanja, wisata snorkeling, dan menyelam. Sangat menarik dan menantang untuk didatangi.

Sebelum keluar dari hotel, saya buka google map untuk melihat-lihat dan mengenali jalan-jalan dan lokasi tempat wisata dalam Kota Kendari yang hendak saya kunjungi. 

Di saat itulah saya melihat lokasi Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara, berada di pinggir jalan yang nanti akan saya lewati. Rasa penasaran pun membuncah, Saya putuskan untuk mengunjungi Museum Kota Kendari terlebih dahulu sebelum berkelana ke tempat-tempat lainnya. 

Saya sangat tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang seluk beluk Sulawesi Tenggara baik kota-kotanya, wilayahnya, budaya, dan sebagainya, dari masa ke masa, dari masa lampau hingga masa millenial saat ini. Museum adalah tempat yang tepat dan wajib dikunjungi.

Disambut Kerangka Paus Skala 1:1| Dokumentasi pribadi
Disambut Kerangka Paus Skala 1:1| Dokumentasi pribadi
Diantar ojek online, saya tiba sekitar pukul sembilan pagi di museum. Museum terletak di Jalan Abu Nawas No.191, Kendari. Lokasinya di pusat kota, tak jauh dari ikon Kendari yaitu Tugu Persatuan MTQ dan Taman Budaya Provinsi Sulawesi Tenggara. 

Dari luar terlihat kompleks museum terdiri dari beberapa gedung dan bangunan. Suasana cukup asri karena banyak taman dan aneka pepohonan. Yang pertama kali menarik minat saya adalah suatu ruangan yang memamerkan kerangka ikan paus yang banyak ditemui di lautan Sulawesi Tenggara. Juga didekatnya terdapat rumah tradisional khas penduduk Sulawesi Tenggara.

Rumah Tradisional Masyarakat Sulawesi Tenggara.dokpri
Rumah Tradisional Masyarakat Sulawesi Tenggara.dokpri
Tiba di gedung utama museum, saya disapa ramah petugas museum dan mempersilakan mengisi buku tamu. Rupanya saya adalah pengunjung pertama. Suasana yang sepi sunyi membuat saya bisa leluasa menikmati menjelajah waktu di dalam museum. 

Gedung museum relatif besar dan luas, terdiri dari dua lantai. Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki banyak koleksi yang pastinya menambah wawasan. 

Lantai pertama berisi antara lain koleksi dan informasi terkait kekayaaan sumber daya alam Sulawesi Tenggara seperti pertambangan, pertanian, dan perikanan. 

Jenis-jenis tambang, peralatan tambang, peralatan bertani dan nelayan, serta kecantikan aneka ragam pemandangan bawah laut, membuat imajinasi melayang-layang ke berbagai tempat yang berbeda-beda.

Marmer adalah salah satu kekayaan alam di Sulawesi Tenggara.dokpri
Marmer adalah salah satu kekayaan alam di Sulawesi Tenggara.dokpri
Lantai dua museum antara lain memamerkan ragam seni budaya, informasi terkait keagamaan dan aktivitas ekonomi masyarakat. Disini banyak sekali aneka benda masa lalu yang beberapa di antaranya masih digunakan masyarakat sampai saat ini. 

Di lantai dua saya lebih lama mengamati koleksi numismatik yang kebetulan terkait dengan bidang ekonomi keuangan yang merupakan latar belakang pendidikan dan minat saya. 

Banyak koleksi uang zaman lampau yang menarik untuk diamati, juga berbagai informasi terkait transaksi keuangan yang dilakukan masyarakat sejak zaman kerajaan hingga zaman kemerdekaan Indonesia.

Koleksi Numismatik.dokpri
Koleksi Numismatik.dokpri
Hampir dua jam lamanya saya seorang diri menikmati menjelajah waktu dan berbagai tempat eksotis di Sulawesi Tenggara. Kemudian terdengar suara ramai dari arah tempat saya masuk tadi. Suara-suara itu berasal dari bocah-bocah SD yang berkunjung ke museum. 

Mereka sangat antusias sehingga spontan mengeluarkan berbagai pertanyaan dan komentar yang membuat riuh suasana. Saya lega dan bersyukur menyaksikan anak-anak tersebut sangat bersemangat berada di museum. 

Terima kasih kepada guru-guru mereka yang memahami pentingnya kegiatan kunjungan ke museum untuk mengenalkan anak-anak pada akar masyarakatnya yang kaya dengan berbagai seni, budaya, dan aktivitas bersejarah yang tak boleh dilupakan generasi mendatang, generasi penerus, generasi masa depan.

Uang yang digunakan masyarakat di masa lalu.dokpri
Uang yang digunakan masyarakat di masa lalu.dokpri
Jika mengunjungi kota-kota di Indonesia, pastikan jangan sampai lupa untuk mengunjungi museum yang ada di kota-kota tersebut. Salam.

Anak-anak SD yang berwisata sambil belajar di Museum.dokpri
Anak-anak SD yang berwisata sambil belajar di Museum.dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun