Yang membuat Taman Lapangan Banteng menjadi ruang publik yang spesial adalah karena banyaknya acara atau kegiatan yang dilaksanakan sepanjang tahun. Acara tersebut berupa ajang budaya, lingkungan, ekonomi ataupun gabungan ketiganya. Saat tulisan ini dibuat (30 September 2015), sedang berlangsung dua kegiatan di Taman Lapangan Banteng yaitu Pameran Flora dan Fauna (Flona) dan Pameran Citra Karya Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015.
Ruang publik seperti Taman Lapangan Banteng di Jakarta bisa dikatakan sebagai ruang publik yang komplit dan multi manfaat. Selain sebagai tempat untuk berekreasi, berolahraga, dan bercengkrama dengan keluarga, juga merupakan tempat untuk melaksanakan berbagai kegiatan kreatif yang menjadi ajang pariwisata. Apalagi tidak pernah dikenakan biaya tiket masuk alias gratis untuk setiap ajang kegiatan yang dilaksanakan di Taman Lapangan Banteng. Hal ini akan menarik minat masyarakat sekitar untuk selalu datang, juga akan menarik kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara. Dari yang sekadar melihat-lihat hingga melakukan transaksi yang akan menggerakkan ekonomi masyarakat di DKI Jakarta.
Ruang publik yang merupakan ruang terbuka hijau jelas memberikan banyak manfaat kepada lingkungan. Manfaat tersebut yaitu mengurangi polusi udara, menurunkan suhu, sebagai resapan air dan memperindah kota. Masyarakat pun dapat memanfaatkannya sebagai tempat untuk berinteraksi secara sosial dan keperluan lainnya tanpa dipungut biaya. Akan tetapi apabila dikelola dengan bijak dan tepat dan bekerjasama dengan berbagai pihak, ruang publik dapat memberikan keuntungan secara ekonomi kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Hal ini sebagaimana yang telah diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Taman Lapangan Banteng. Pemerintah daerah lain di Indonesia dapat menjadikan hal ini sebagai contoh yang baik dalam mengelola ruang publik.
Â
(foto-foto dalam artikel adalah koleksi pribadi).