Mohon tunggu...
Mohammad Amir
Mohammad Amir Mohon Tunggu... -

Jamaah Maiyah.Kuliah di Universitas Maiyah Nusantara.Sedang menekuni pekerjaan sebagai karyawan di pabrik ban Dunlop

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Air Mata Sang Pencinta

30 Agustus 2016   15:23 Diperbarui: 30 Agustus 2016   15:39 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku harus menjalani hidup dan menerima kenyataan

Hidup tanpa dirimu

Tanpa cintamu
Serasa dicabik-cabik hati ini

Engkau berikan cintamu pada yang lain

Sementara aku menyimpan cintaku selamanya

Aku tak peduli engkau dimana dan dengan siapa

Karena hati dan jiwa ini kan terpaut padamu

Hembusan nafasku ku do’akan untukmu

Aku takkan menangis lagi disini

Selama engkau bahagia,aku bahagia

Tak mengapa aku terbakar tetapi engkau harus terus bersinar

Tak mengapa air mata ini terus mengalir

Asalkan tawa bahagiamu abadi

Cukuplah senyum manismu menjadi harta terbaikku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun