Namun, Lee/Wang dengan cepar mengubah pola permainan sehingga cukup merepotkan Angga/Ricky, sehingga poin berbalik tertinggal dan kalah dengan skor 14-21.
Pada game kedua, Angga/Ricky selalu dibawah tekanan dominasi Lee/Yang dan mengakui keunggulan Lee/Yang dengan skor yang sama, yaitu 14-21. Ini merupakan gelar runner-up ke tiga setelah pada edisi 2016 dan 2017 juga kandas di final.
Angga/Ricky yang sudah non-pelatnas dan beru berpasangan kembali masih menunjukan tajinya bisa menjadi runner up di Super 500. Tentu saja hal ini merupakan hal yang sangat positif untuk pasangan ini.Â
Sektor XD
Praveen Jordan/ Melati Daeva, harus puas kembali menjadi runner-up turnamen ini. Kali ini Praveen/ Melati kandas di tangan unggulan pertama asal Tiongkok, Wang Yilyu/Huang Dongping, yang juga juara BWF Final Super Series 2018.Â
Praveen/ Melati harus mengakui keunggulan lawan dengan 2 game langsung. Dengan kuatnya defense lawan dan cantiknya penempatan bola depan oleh Huang Dongping, Praveen/Melati kalah dengan 21-13 dan 21-11.
Di turnamen ini, Melati dan Angga belum bisa menjadi "pengantin juara" karena harus sama-sama puas menjadi runner up.
Dengan hasil 1 gelar juara dan 2 runner up, Indonesia masih tetap sukses menjadi juara umum di turnamen ini. Disusul dengan Tiongkok dengan 1 gelar juara dan 1 runner up.
Semoga dengan raihan ini, pemain Indonesia dapat lebih semangat lagi untuk mengukir prestasi dan mengahrumkan nama Indonesia di dunia bulutangkis dunis.
Selamat Indonesia,