Untuk jadi juara dunia motogp tidak seharusnya selalu podium pertama. Itu yang sudah mulai dipahami dan dilakoni oleh Marc Marquez.
Pada balapan motogp di Surkuit Autodromo Brno Republik Cheska, pesan bijak ini benar-benar diterapkan oleh pemilik 6 kali Juara Dunia ini.
Tampil start dari Posisi ketiga Marc Marquez sepanjang balapan selalu berada di grid terdepan tanpa pernah tercecer di luar 5 besar.Â
Dalam balapan di Sirkuit Autodromo Brno tersebut Abdrea Dovizioso (Ducati) tampil tercepat dalam 21 lap dengan catatan waktu 41 menit 7,721 detik. Rekan satu Tim Ducati Jorge Lorenzo ada di posisi kedua dengan waktu lebih lambat 0,178 detik. Sementara Marc Marques puas di podium ketiga dengan 0,368 detik lebih lambat dari Dovi.
Saingat terdekat Baby Alien Valentino Rossi berada di posisi keempat dan berturut-turut Cal Crutchlow, Danilo Petrucci, Johann Jarco, Dani Pedrosa, Alvaro Bautista dan Andre Iannone.

1. Marc Marquez Repsol Honda (RC213V) 181 poin
2. Valentino Rossi Mivistar Yamaha (YZR-M1) 136 poin
3. Andrea Dovizioso Ducati Team (GP 18) 113 poin
4. Maverick Vinales Movistar Yamaha (YZR-M1) 109 poin
5. Jorge Lorenzo (105 poin)
Strategi BijakÂ
Setelah balapan pada konferensi Pers Marquez mengatakan "saya tidak ditempat mengadakan pertarungan, saya melihat bahwa Valentino Rossi di belakang" Target akhir pekan ini adalah untuk memiliki banyak keuntungan dari (Rossi). Kami sebelumnya berjarak 46 poin, sekarang kami berjarak 49 poin (saya) lebih unggul"(sumber.kompas.com)
Selain itu Marquez mengakui bahwa pada balapan kali ini mencari posisi aman "hari ini saya tidak memiliki perasaan yang bagus, saya melihat bahwa sangat mudah terjatuh dan saya pikir lebih baik mengamankan poin di klasemen. Sirkuit di Autodromo Brno saya telah melakukan banyak upaya sehingga berada di podium adalah sesuatu yang bagus".
Mendengar komentar diatas ini sepertinya bukan Marquez yang biasanya, dan ini pernah dikatakan oleh Jorge Lorenzo sebelumnya bahwa kelemahan Marquez adalah dirinya sendiri yaitu ambisi yang selalu ingin didepan dari lainnya. Sehingga tampil ngotot dan habis-habisan tanpa memperhatikan resiko terjatuh dan sebagainya.
Mungkin ini merupakan pelajaran atau hikmah pada musim 2015. Pada tahun 2015 Jorge Lorenzo yang tampil sebagai juara dunia. Sementara Marquez kehilangan peluang untuk bertarung memperebutkan juara dunia karena banyak kehilangan poin karena terjatuh, sehingga tahun itu diperebutkan Rossi dan Lorenzo selanjutnya Lorenzo tampil sebagai pemenangnya.

Dari segi tontonan mungkin Musim 2018 ini kurang menarik lagi, dengan jumlah poin yang terpaut jauh (49 poin) dan Marquez yang tidak ngotot menang hanya mengamankan posisi, dari 19 seri motogp tahun 2018 tersisa 9 seri lagi dimulai pekan depan di sirkuit Red Bull Ring Austria tanggal 12 Agustus 2018.
Memang Marquez belum memastikan Juara Dunia 2018, akankah pada seri-seri berikutnya dapat memangkas jarak poin Rossi vs Marquez atau Duo Ducati sedikit demi sedikit mendekati dan memangkad jarak poin, kita tunggu saja pertarungan berikutnya.
Amir Mahmud
Simeulue-Aceh
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI