Mohon tunggu...
AMIRIN
AMIRIN Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Hobi berselancar di dunia maya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 Filosofi Pendidikan Kihajar Dewantara

4 Maret 2023   14:27 Diperbarui: 4 Maret 2023   14:30 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jurnal_Refleksi_Dwimingguan_

Modul 1.1 Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Amirin_Jurnal_Refleksi

Thursday, 8 September 2022, 9:12 PM

by AMIRIN

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat pagi bapak/ibu/rekan-rekan guru hebat/calon guru penggerak di seluruh nusantara. Salam sehat dan salam semangat selalu, semoga Allah SWT/Tuhan semesta alam selalu melindungi kita dalam setiap langkah dalam aktivitas keseharian kita. Amin yarabbal Alamin.

Salam kenal selalu dari saya AMIRIN. Saya bertugas di SMP Negeri 1 Plampang Kabupaten Sumbawa -- NTB, merupakan SMP Negeri yang berada di KM. 61 arah timur kota kabupaten Sumbawa. Suatu kebahagiaan tersendiri yang saya rasakan dapat bergabung dengan bapak/ibu/rekan-rekan guru hebat dalam mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) angkatan 6 ini. Hal tersebut didasari dari informasi-informasi yang saya dapatkan dari berbagai sumber tentang banyak hal dan pengalaman menarik yang akan saya dapatkan terkait ilmu dan pengalaman yang akan didapat dalam proses PPGP baik itu berasal dari Instruktur, fasilitator, pengajar praktik bahkan rekan-rekan.

Beranjak dari hal tersebut pengalaman saya mengikuti pembelajaran minggu ini sangat memberikan kesan yang luar biasa yaitu mendapatkan kembali pencerahan tentang filosofi pendidikan bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menyadarkan kembali diri saya akan arti dan tujuan dalam menjalani profesi sebagai pendidik saat ini. 

Hal-hal baik yang saya dapatkan dalam pembelajaran minggu ini mengacu pada filosofi bapak pendidikan Indonesia yaitu pendidikan dan pengajaran di sekolah merupakan dua hal yang seiring sejalan dalam memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada murid dalam mengaktualisasikan dirinya (merdeka belajar). Dimana Pengajaran merupakan serangkaian proses-proses pendidikan dalam memberikan ilmu atau faedah bagi murid untuk mencapai kecakapan hidup baik lahir atau batin. Kecakapan ini adalah modal yang sangat berharga yang harus dimiliki murid untuk menyelesaikan hambatan atau rintangan di masa depannya.

Sedangkan pendidikan merupakan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia ataupun sebagai anggota masyarakat. Hal ini berarti sebagai seorang pendidik harus memandang siswa sebagai subyek yang selalu diberi ruang yang luas dalam membangkitkan dan menemukan kodrat (kekuatan) dirinya.

Dalam sesi elaborasi konsep saya memahami betul posisi diri saat ini karena penjelasan-penjelasan yang disediakan baik berupa teks, video memberi pencerahan bagaimana sesungguhnya menjadi pendidik yang berhamba kepada murid. Pemahaman yang didapat di sesi elaborasi konsep kemudian dipertajam kembali dengan melakukan refleksi kritis dan kolabrasi konsep. Melalui kolaborasi konsep saling member masukan demi tercapainya satu pemahaman yang sama antara sesame CGP.

Hambatan atau rintangan yang muncul dalam pembelajaran yaitu banyaknya aktifitas-aktiftas yang mengakibatkan padatnya jadwal kegiatan antara kegiatan pokok di pagi hari sampai dengan siang hari, kegiatan PPGP di mulai siang hari sampai dengan sore hari, dan ditambah lagi dengan kegiatan-kegiatan rutin sehari-hari di lingkungan keluarga. Hal ini memberikan tekanan emosi, perasaan, jiwa yang berkecamuk menjadi satu. Tentu hal ini saya sadari betul akan menjadi energy negative yang dapat muncul pada diri saya kapan saja misalnya munculnya stress, emosi yang kurang stabil, dll. Hal ini saya siasati dengan memberi ruang istirahat bagi jasmani dan rohani saya sejenak untuk merilekskan/mencairkan suasana yang muncul seperti ini sehingga saya dapat beraktifitas kembali dengan baik setelah semuanya berangsur membaik (mengelola emosi).

Pelajaran yang saya dapatkan dari proses ini yaitu pelaksanaan proses pengajaran dan pendidikan yang dilaksanakan pendidik di sekolah harus memberi ruang yang luas (memerdekakan murid) sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. Dalam pengajaran dan pendidikan sangat perlu dilandasi dengan pembentukan kecerdasan budi pekerti Sehingga murid dapat membangkitkan minat dan bakat murid. Budi pekerti merupakan perpaduan antara cipta (kognitif), karya (afektif), sehingga menciptkan karya (Psikomotor).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun