Hewan, tumbuhan dan manusia sama-sama tumbuh mengikuti alur evolusi yang bersifat alamiah.
Berawal dari benih yang terjaga di dalam perut/tanah, syahdan mulai terbentuk bagian-bagian tubuh, sampai tiba fase akhir di mana tubuh tersebut keluar dari tempat persembunyiannya yang aman untuk melihat dunia.
Namun, dari kedua mahluk tadi, hanya mahluk hidup yang terakhir saja yang dapat menguasai dan merubah alam.
Seorang anak manusia baru akan mampu melakukan perubahan terhadap alam (baik atau buruknya tergantung pada proses pembelajaran yang pernah diberikan) dengan diawali serangkaian tahapan sosialisasi primer.
Sosiolog Amerika Serikat, George Herbert Mead, memberikan tahapan sosialisasi sebagai berikut:
Pertama, Tahap Persiapan (Preparatory Stage): Merupakan proses awal bagi seorang anak untuk mengenal lingkungan sekitarnya, dan memahami diri dengan meniru perkataan orang lain meski tidak sempurna.
Kedua, Tahap Meniru (Play Stage): Kondisi di mana anak sudah mampu meniru, serta dapat mengetahui peran orang lain (Ayah, ibu, kakak, adik, dsb) dengan baik.
Ketiga, Tahap Siap Bertindak (Game Stage): Anak mulai sadar dalam mengambil peran dalam lingkungan, serta bertanggung jawab atas perbuatannya.
Keempat, Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Stage): Akhir perkembangan seorang "anak" ditandai dengan kemampuannya menempatkan diri didalam masyarakat luas.
Dengan begitu statusnya menjadi "dewasa" sebab mengamini adanya suatu peraturan dan pengetahuan baru di luar lingkungan kecilnya.