Banyak orang-orang di luar sana yang menganggap bahwasannya orang berbakat dan yang bertalenta adalah mereka yang terlahir di keluarga kaya. Lalu, munculnya pemikiran bahwasannya orang yang bukan dari keluarga kaya tidak memiliki bakat dan talenta. Padahal kenyataannya, bakat atau talenta ini adalah hak setiap manusia, namun terletak pada bidang yang berbeda-beda.
Apa sih Bakat dan talenta itu?
Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya, bakat adalah potensi atau kemampuan seseorang dalam menguasai sesuatu. Sedangkan talenta adalah kompetensi atau bakat yang telah dilatih sehingga sudah siap untuk ditunjukkan kepada orang lain.
Ada juga yang mengartikan talenta sebagai bakat khusus dalam bidang seni. Â Bakat dan talenta tidak pernah memandang Ras, Etnis, Budaya dan kelas ekonomi seseorang, hal ini yang perlu kita ingat.
Bakat dan telenta ini bisa dianggap sebagai anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada hambanya. Tidak mungkin sekali Tuhan hanya memberikan anugerah tersebut hanya karena takdirnya terlahir di keluarga kaya.
Kenapa kemudian muncul anggapan bahwa hanya orang dari keluarga kaya yang bertalenta?
Ini dikarenakan akses untuk mengembangkan bakat yang dimiliki oleh anak dari keluarga kaya bisa lebih mudah didapat dan sebaliknya. Seperti halnya mengikuti les atau pun lomba-lomba yang memerlukan biaya pendaftaran yang mahal. Itu yang kemudian dijadikan hambatan oleh anak yang berasal dari keluarga menengah ke bawah.
Padahal menurut saya, selagi anak tersebut masih memiliki tekad yang kuat pasti akan berhasil, karena tidak ada hal yang tidak mungkin. Lantas, apa salahnya tetap berusaha?Â
Banyak beasiswa yang bisa mereka peroleh dengan tekad dan usaha. Tanpa lespun mereka bisa belajar sendiri melalui internet. Dukungan dari orang tua juga perlu, jangan hanya karena bukan dari keluarga kaya lantas meremehkan kemampuan anaknya dan malah menganggap semua usaha yang dilakukan tidak berhasil.
Banyak tokoh-tokoh di luar sana dengan bakat dan talenta yang luar biasa yang di akui Dunia. Apakah beliau-beliau tersebut berasal dari keluarga kaya? Jawabannya tentu tidak semuanya berasal dari keuarga kaya. Salah satunya adalah Wolfgang Amadeus Mozart.
Wolfgang Amadeus Mozart adalah salah seorang Komponis musik klasik Eropa yang terkenal di Dunia. Mozart memiliki kemampuan mengenali nada tanpa bantuan alat sejak lahir. Pada usia 4 tahun sudah mampu memainkan harpsichord dan melakukan improvisasi pada karya-karya musik penahulunya.
Menginjak usia 5 tahun, beliau mampu menuliskan komposisi lagu pertamanya. Pada saat beliau menjadi maestro kapel di Salzburg, Mozart mendapat kekesalan dikarenakan Raja yang berkuasa saat itu tidak berminat terhadap kepada musik dan meremehkan Mozart.
Rasa kesal itu dia alihkan sehingga pada usia ke 21 tahun beliau sudah membuat 300 buah komposisi musik dan memutuskan untuk berhenti dari jabatannya.
Tahun 1784-1786 adalah masa keemasan dalam karir seorang Mozart, dimana beliau membiat 12 concerto yang oleh musikolog dianggap sebagai karya terpenting Mozart. Kemudian sampai akhir hayatnya beliau telah menuliskan sekitar 700 lagu. (sumber: Wikipedia)
Dari hal ini dapat kita perhatikan bahwa bakat dan minat Mozart adalah terhadap musik. Kemudian karena ayahnya juga adalah seorang komponis, Mozart betul-betul mendapatkan dukungan dari orang tuanya. Karena adanya dukungan tersebut bakat tersebut akhirnya menjadi sebuah talenta yang Mozart kuasai.
Jika kita baca biografinya kembali, diceritakan bahwa perjalanan Mozart tidak serta merta sukses, beliau juga mengalami yang namanya jatuh bangun. Mozart juga bukan berasal dari keluarga yang kaya raya, namun mampu membuktikan dengan tekad dan usaha yang dilakukannya.
Dengan begini, saya berharap tidak ada anggapan bahwasannya orang yang berhasil; orang yang bertalenta; orang yang berbakat; Â atau orang yang sukses hanya berasal dari keluarga yang kaya saja.
Setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Agar menjadi pribadi yang lebih baik adalah dengan menerima dan mengatasi kakurangan dirinya dan mengembangkan kelebihan yang dia miliki.
Bagaimana rasanya apabila kita mampu meraih kesuksesan melalui bakat dan talenta yang kita punya?Â
Pasti senang dan bahagia ya. Masalah, rasa lelah, dan jenuh pasti ada. Namun, karena itu sesuai dengan kemampuan kita dan apa yang kita minati maka pasti kita bisa berhasil. Semua itu bergantung dari keyakinan yang kita miliki.Â
Orang tua hanya perlu mendukung apa yang telah menjadi keputusan anak dalam menentukan masa depannya. Usahakan yang terbaik dalam memberikan apa yang anak butuhkan. Jangan membuatnya semakin tertekan dengan permasalahan ekonomi keluarga. Jika memang tidak mampu maka sampaikan dengan baik jangan dengan makian.Â
Biarkan mereka mengembangkan bakat dan talenta dengan minatnya. Tetap berikan nasihat atau masukan saat jalannya mulai menyimpang. Ingatkan jika anak sudah mulai lupa dengan tujuannya.
Yakinkan mereka bahwa mereka mampu meraih kesuksesan dengan jalan yang mereka pilih. Menjadi orang tua yang berhasil adalah ketika melihat anaknya berhasil dengan jalan mereka sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H