Mohon tunggu...
Ami Raisya Mujahidah
Ami Raisya Mujahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa ilmu komunikasi di universitas wanita internasional

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Peran Ayah Terhadap Pendidikan Anak Perempuannya

7 Februari 2024   11:27 Diperbarui: 7 Februari 2024   11:57 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peran seorang ayah dalam pendidikan anak perempuannya memiliki dampak yang signifikan dalam pembentukan kepribadian, aspirasi, dan prestasi akademik mereka. Meskipun seringkali perhatian lebih banyak tertuju pada peran ibu dalam perkembangan anak, kontribusi ayah dalam pendidikan anak perempuan sama pentingnya.

Salah satu aspek kunci dari peran seorang ayah adalah dalam membangun keyakinan diri anak perempuannya. Dengan memberikan dukungan, dorongan, dan pujian yang tepat, seorang ayah dapat membantu anak perempuannya merasa dihargai dan mampu menghadapi tantangan dengan percaya diri. Studi menunjukkan bahwa anak perempuan yang memiliki hubungan yang positif dengan ayah mereka cenderung memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi dan lebih berani dalam mengambil risiko yang sehat.

Selain itu, peran ayah juga penting dalam memperluas horison anak perempuannya. Ayah dapat menjadi sumber inspirasi yang kuat bagi anak perempuannya, memperkenalkannya pada berbagai bidang minat, karir, dan kegiatan di luar lingkungan rumah. 

Dengan melibatkan anak perempuannya dalam diskusi, aktivitas, dan pengalaman yang beragam, ayah membantu anak perempuannya mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang dunia dan memperluas pandangan mereka tentang apa yang mungkin dicapai.

Selain itu, melalui pendidikan, pembelajaran, dan contoh yang diberikan, ayah juga membantu anak perempuannya memahami pentingnya pendidikan dan pengembangan pribadi. Ayah yang mendukung dan terlibat dalam pendidikan anak perempuannya sering kali mendorong mereka untuk meraih prestasi akademik yang tinggi dan mengejar impian mereka dengan tekad yang kuat.

Dengan demikian, peran seorang ayah dalam pendidikan anak perempuannya tidak bisa diremehkan. Melalui dukungan, inspirasi, dan pendidikan yang diberikan, ayah membantu anak perempuannya tumbuh menjadi individu yang percaya diri, berpengetahuan luas, dan bersemangat untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengakui dan mendukung peran ayah dalam mendukung perkembangan dan pendidikan anak perempuan mereka.

Mendidik anak perempuan bukan hanya tugas ibu. Ayah juga memiliki andil dalam mendidik anak perempuan. Walaupun kebanyakan ayah sibuk bekerja untuk menafkahi keluarga, ada beberapa peran ayah dalam mendidik anak perempuan yang tidak boleh dilewatkan. Ayah merupakan sosok penting bagi kehidupan anak perempuan. 

Anak perempuan yang mendapat cukup perhatian dari ayahnya akan tumbuh menjadi seorang yang tegas, percaya diri, dan cerdas. Sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa anak perempuan yang memiliki hubungan baik dengan sang ayah lebih mampu mencintai dan menghargai dirinya sendiri sehingga memiliki kondisi mental yang sehat. Sementara itu, jika hubungan antara ayah dan anak kurang baik, maka hal ini bisa membuat anak mengalami daddy issues.

Apa Itu Daddy issues?

Daddy issues adalah salah satu efek psikologis yang terjadi antara seorang anak dan ayahnya. Daddy issues tidak memiliki definisi yang tepat, namun menjadi ungkapan umum dan populer tentang bagaimana hubungan dengan ayah seseorang di masa kanak-kanak, bisa memengaruhinya di masa dewasa terutama dengan ayah yang tidak terjalin secara emosional.

Penyebab terjadinya daddy issues:

Pengasuhan yang kasar secara fisik atau emosional, memiliki kemungkinan untuk menyebabkan perilaku yang mungkin ditempatkan beberapa orang di bawah label "Daddy Issue ". Penyebab ini biasanya disertai dengan tanda-tanda seperti:

- Sering atau selalu tidak ada

- Emosional tidak tersedia atau terpisah

- Mengendalikan atau menguasai

- Tidak dapat diandalkan, baik secara finansial, emosional, atau fisik

Sebuah studi tahun 2015 juga menyebutkan memiliki gaya keterikatan yang tidak aman dengan ayah, merupakan salah satu sumber gejala depresi pada anak perempuan. Ada beberapa tanda berbeda bahwa seseorang mungkin memiliki masalah keterikatan terkait dengan hubungan formatif yang buruk dengan figur ayah adalah sebagai berikut:

- Hanya tertarik pada pria yang lebih tua.

- Membutuhkan jaminan konstan dari pasangan Anda.

- Mengalami tanda-tanda keterikatan cemas seperti cemburu, kodependen, dan overprotektif.

- Memiliki rasa takut sendirian, seringkali sampai-sampai lebih suka berada dalam hubungan yang tidak sehat daripada tidak menjalin hubungan sama sekali.

- Terlibat dalam perilaku seksual hiperseksual atau berisiko, sebagai cara untuk mendapatkan kasih sayang dan cinta.

- Mengalami ketakutan yang besar akan kerentanan, meskipun merasakan kebutuhan konstan akan kepastian dan kasih sayang.

- Memiliki masalah kepercayaan yang membuat sulit untuk terbuka kepada pasangan, dan itu berkontribusi pada rasa tidak aman dan kecemasan yang lebih dalam

- Berjuang untuk membangun dan mempertahankan batasan yang sehat dalam hubungan.

- Mengidealkan pasangan Anda, dan menjadi orang yang menyenangkan untuk memastikan mereka bahagia

Cara Mengatasi Daddy Issues:

Melansir dari laman Verywell Mind, berikut adalah langkah-langkah yang direkomendasikan oleh Cantor seorang terapis hubungan dan seks dalam mengatasi daddy issues diantaranya:

1. Mengenali

Ketika kebutuhan anak-anak tidak terpenuhi, maka mereka mulai percaya bahwa mereka tidak layak mendapatkan cinta, perhatian, kasih sayang, atau apa pun yang mereka butuhkan. Hal ini biasanya akan terbawa hingga dewasa. Tetapi melalui "perpaduan antara pendidikan dan kesadaran", maka Anda dapat belajar mengenali bagaimana hubungan Anda dengan ayah memengaruhi Anda dan bagaimana Anda dapat "menegaskan kembali keyakinan lama" dengan menghidupkan kembali pola masa kanak-kanak dalam hubungan Anda saat ini.

2. Meratapi

Biarkan diri Anda untuk merasakan sakitnya hubungan negatif dengan ayah, salah satunya meratapi apa yang tidak pernah dimiliki dalam hidup karenanya. Menurut cantor, penyembuhan ini akan melibatkan kemarahan dan juga kesedihan.

3. Mempelajari

Setelah mengenali bagaimana keyakinan yang Anda bentuk selama masa kanak-kanak, dapat memengaruhi hubungan yang Anda jalin hingga saat ini. Terapis ini juga mengamati bahwa dengan mempelajari, akan melibatkan kesadaran bahwa ketika Anda menjalin hubungan dengan seseorang yang jauh secara emosional, serta tidak memperlakukan Anda seperti Anda ingin diperlakukan maka itu bukan masalah yang perlu selesaikan. 

Anda dapat belajar bagaimana terhubung dengan pasangan yang Anda inginkan, alih-alih terus terjerumus ke dalam hubungan yang salah. Akan tetapi jika permasalahan tidak memiliki jalan keluar dan tidak bisa diatasi, tak ada salahnya berkonsultasi dengan konselor atau terapis.

Inilah Peran Ayah dalam Mendidik Anak Perempuan

Ayah memiliki tanggung jawab yang luar biasa bagi keluarganya. Selain mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, ayah juga berperan dalam mendidik anak perempuan. Jadi, apa saja yang bisa dilakukan seorang ayah dalam mendidik anak perempuannya? Berikut adalah di antaranya:

1. Mengajarkan keterampilan baru

Menjadi guru atau pelatih untuk mengajarkan keterampilan baru adalah salah satu peran para ayah. Di waktu senggang, luangkanlah waktu untuk mengajarkan anak perempuan Ayah tentang hal baru, seperti membaca, bersepeda, berenang, atau bahkan melakukan pekerjaan rumah. 

Sesekali, ajarkan juga anak perempuan Ayah keterampilan yang umumnya dilakukan oleh pria, misalnya menggunakan paku dan palu, membongkar mesin, atau membuat program komputer. Pastikan Ayah mengajarkan hal ini sesuai dengan usianya dan selalu mengawasinya, ya.

2. Mendukung anak untuk mengasah potensi yang dimilikinya

Para ayah yang tidak meluangkan waktu untuk anak perempuannya cenderung menjadi meremehkan atau justru malah melebih-lebihkan potensi pada diri anak. Hal ini tentu tidak baik. Meremehkan kemampuan anak akan membuatnya menjadi putus asa karena merasa tidak didukung. 

Sementara itu, melebih-lebihkan kepiawan anak justru dapat membuatnya frustrasi bahkan stres karena selalu khawatir jika hasil usahanya tidak sesuai dengan harapan sang ayah. Menghabiskan banyak waktu dengan anak perempuan Ayah dapat membuat Ayah lebih memahami apa dan seberapa besar potensi yang dimilikinya. Dengan begitu, Ayah bisa memberikan dukungan kepada anak perempuan Ayah tanpa ekspektasi lebih, sehingga ia akan lebih menikmati dalam menekuni kemampuannya.

3. Mengajarkan untuk menjalin hubungan dengan orang lain

Peran ayah sangat penting dalam mengajarkan anak perempuannya untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Hal ini bisa dimulai dengan Ayah bersikap hormat, baik hati, dan menunjukkan kasih sayang kepada Bunda dan anak perempuan Ayah. Sikap baik yang Ayah tunjukkan ini akan membuat anak perempuan Ayah mencontohkan perilaku tersebut kepada orang lain. 

Selain itu, ia juga jadi memiliki standar yang baik mengenai kualitas seorang pria. Ini akan menghindarkannya dari toxic relationship dengan pasangannya di masa depan.

4. Membantu menanamkan rasa percaya diri

Sikap percaya diri pada anak perempuan tidak selalu muncul begitu saja, tapi harus dilatih oleh sang ayah. Cara yang bisa Ayah lakukan untuk menanamkan sikap ini adalah dengan memujinya bahwa anak perempuan Ayah cantik dengan apa yang dimilikinya. Jadi, ia tidak perlu mengikuti standar kecantikan tertentu. 

Selain kecantikan fisik, Ayah juga perlu menunjukkan sikap menghargai ketika anak perempuan Ayah melakukan kebaikan atau mendapatkan prestasi. Bentuk penghargaan ini akan menumbuhkan rasa percaya dirinya. Meski lelah karena harus bekerja seharian, jangan sampai Ayah melewatkan momen untuk menghabiskan waktu dengan anak perempuan Ayah dan mengajarkannya banyak bekal untuk kehidupan. Percayalah, rasa lelah itu akan terbayarkan dengan kesuksesan yang diraihnya. 

Jika Ayah mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan anak perempuan Ayah atau merasa ia menjadi menjauh, cobalah untuk bertanya kepada Bunda sekiranya ada masalah yang terjadi padanya. Jika memang Bunda juga merasakan perubahan yang mengganjal tetapi anak perempuan Ayah sulit untuk terbuka, cobalah untuk membujuknya berkonsultasi ke psikolog.

Kesimpulan artikel:

Dari artikel tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran ayah memiliki dampak yang signifikan dalam pendidikan anak perempuan. Ayah yang aktif terlibat dalam kehidupan pendidikan anak perempuannya cenderung memberikan dukungan emosional, motivasi, dan dorongan yang kuat untuk meraih kesuksesan. Keterlibatan ayah juga dapat membantu anak perempuan mengembangkan rasa percaya diri, kemandirian, dan kemampuan untuk menghadapi tantangan.

Selain itu, hubungan yang positif antara ayah dan anak perempuan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan pribadi dan akademik anak perempuan. Ayah yang memberikan contoh peran laki-laki yang bertanggung jawab, adil, dan menghargai perempuan juga dapat membantu anak perempuan membangun pemahaman yang sehat tentang gender dan mengatasi stereotip yang membatasi.

Dengan demikian, penting bagi para ayah untuk memahami dan mengambil peran aktif dalam pendidikan anak perempuan mereka. Melalui keterlibatan yang positif dan dukungan yang konsisten, ayah dapat menjadi pilar yang kuat dalam membantu anak perempuan mencapai potensi penuh mereka dalam kehidupan pribadi, profesional, dan sosial.

Sumber-Sumber:

https://dp3appkb.bantulkab.go.id/news/peran-ayah-dalam-mendidik-anak-perempuan#:~:text=Peran%20ayah%20sangat%20penting%20dalam,Bunda%20dan%20anak%20perempuan%20Ayah.

https://www.liputan6.com/hot/read/5164837/apa-itu-daddy-issues-ketahui-penyebab-dan-cara-mengatasinya

https://www.kompasiana.com/rofianitafarida/646b13d808a8b57d8c1fac63/tingginya-angka-fatherless-di-indonesia-jadi-penyebabab-maraknya-daddy-issues

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun