Pemandangan alun alun Kota Kebumen. Dokpri
Nikmatnya menyantap kuliner kembang tahu di sekitaran alun alun. Dokpri
Dari alun alun, saya berjalan menuju perpustakaan yang jaraknya lumayan dekat. Disini saya bisa membaca buku sepuasnya karena ada banyak buku yang tersedia. Oiya, yang unik dari perpustaan ini adalah karena setiap pengunjung yang datang diharuskan mendaftar secara online melalui form online dalam layar komputer yang bisa di sentuh seperti smartphone. Terlihat maju pokonya.
Perpustakaan Kota Kebumen. Dokpri
Selesai membaca buku, saya berjalan ke area pusat kulinernya Kebumen. Disini kalau sore dan malam hari, ada banyak sekali pedagang yang menjajakan daganganya. Seperti siomay, bakso, mie ayam, cilok, dan lain sebagainya.
Pusat kuliner Kota Kebumen. Dokpri
Dari pusat kuliner, saya berjalan menuju pasar Tumenggungan Kebumen. Saat itu sedang ramai ramainya karena hari tersebut (selasa) merupakan hari pasaran. Karena penasaran, saya pun masuk kedalam pasar.
Keluar dari pasar, saya berjalan menuju ikon Kota Kebumen yaitu Tugu Lawet.
Tugu Lawet sebagai ikon Kota Kebumen. Dokpri
Dari Tugu Lawet, saya berjalan ke arah timur menuju Taman H.M. Sarbini yang jaraknya hampir 1 km. Karena berjalan agak jauh, kaki saya terasa pegal sekali. Dan akhirnya setelah sampai taman, saya pun istirahat sebentar.
Taman H.M. Sarbini Kota Kebumen. Dokpri
Taman ini merupakan taman favorit masyarakat Kota Kebumen untuk bersantai santai. Dari taman, selesailah perjalanan saya. Kemudian saya pun berjalan kembali ke alun alun untuk istirahat karena kaki terasa lelah. Sambil duduk duduk di bawah pohon, saya mengoleskan
Geliga Krim, sehingga kaki saya
BebasPegal setelah jalan kesana kemari.
Mengoleskan krim otot geliga setelah lelah berkeliling Kota. Dokpri
Dari alun alun, saya berjalan kembali ke arah jalan raya untuk naik angkot dan pulang. Dan, berakhirlah perjalanan wisataku selama 3 hari dengan jalan kaki.Â
Kesimpulanya, travelling dengan jalan kaki memang bikin pegal. Tapi saya tak pernah khawatir soal itu. Karena dengan Geliga Krim, saya bisa bebas travelling melangkahkan kaki kemana saja tanpa takut rasa pegal. Sehingga liburan pun jadi lebih menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya