Mohon tunggu...
Amir Mahmud
Amir Mahmud Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger Lepas

Blogger lepas yang selalu haus akan ilmu pengetahuan. Bercita cita ingin mengembangkan desanya melalui sedikit keahlian menulisnya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jelajah Wisata Kebumen Tetap Nyaman berkat Geliga Krim

9 Januari 2018   14:50 Diperbarui: 10 Januari 2018   17:15 1362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu saya melakukan perjalanan wisata ke 3 tempat berbeda yang ada di Kota saya Kebumen dengan berjalan kaki. Tempat tempat yang saya kunjungi yaitu Bukit Langit Giripurno, Benteng Vander Wijk Gombong, dan keliling keliling Kota Kebumen.

Hah, masa jalan kaki ke semua tempat wisata itu, yang bener ?

Bukan begitu, maksudnya, perjalananku ini 90% nya lebih banyak jalan kakinya...

Ooo.....

Wisata ini saya lakukan selama 3 hari berturut turut. Kesibukan yang melanda di keseharian saya, membuat saya penat dan sesekali ingin mengistirahatkan pikiran agar fresh kembali dengan cara liburan. Dan agar lebih hemat dan sehat, saya lakukan dengan jalan kaki. Dan seperti apa perjalanan saya, yuk baca bersama sama.

1.Bukit Langit Giripurno

Perjalanan ini sudah saya rencanakan sehari sebelumnya. Berbagai keperluan seperti smartphone, tongsis, tripod, powerbank, baju, dan lain sebagainya, sudah saya persiapkan. Pagi, sekitar jam setengah 8, saya pun berangkat.

Bukit Langit ini lokasinya tak jauh dari rumah saya. Jika di tempuh dengan kendaraan roda 2 atau 4 bisa memakan waktu sekitar 1 jam. Sedangkan jika berjalan kaki bisa memakan waktu sekitar 2 jam dengan jarak sekitar 5 km.

Berangkat ke Bukit Langit dengan jalan kaki. Dokpri
Berangkat ke Bukit Langit dengan jalan kaki. Dokpri
Di awal perjalanan, jalur tracking sangat menantang karena berupa tanjakan dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Dan baru beberapa menit, saya sudah ngos ngosan.

Tracking menanjak bikin ngos ngosan. Dokpri
Tracking menanjak bikin ngos ngosan. Dokpri
Setelah mencapai jalan desa, jalur sudah halus karena sudah di cor. Sayapun terus melangkahkan kaki saya sejengkal demi sejengkal. Namun karena dusun ini letaknya di daerah pegunungan, maka kontur jalan-nya pun naik turun dan membuat kaki saya pegal pegal. Tapi tidak apa apa karena sepanjang perjalanan, saya di suguhi pemandangan yang teramat cantik.

Pemandangan sawah sepanjang membuatnya semakin semangat menuju Bukit Langit. Dokpri
Pemandangan sawah sepanjang membuatnya semakin semangat menuju Bukit Langit. Dokpri
Masayarakat di Dusun ini sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Tak heran jika sepanjang perjalanan banyak sawah sawah petani dengan kontur yang berundak undak. Dan jika saya menoleh ke arah bawah sebelah timur, saya bisa melihat indahnya desa tetangga dari ketinggian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun