Sementara itu, memainkan permainan tradisional bersama dengan teman sebaya dapat membantu anak untuk mengekspresikan dan mengelola emosi emosi. Anak dapat merasakan berbagai emosi ketika bermain seperti merasa senang dan bersemangat  ketika menang, bersenda gurau dengan teman, atau ketika melihat tingkah polah teman yang lucu. Anak juga dapat merasakan emosi lainnya seperti sedih, takut, gugup, kecewa, atau bahkan marah ketika permainan tidak sesuai dengan harapan.Â
Gobag sodor adalah permainan tradisional yang dilakukan secara berkelompok atau grup yang terdiri dari 3-5 orang. Aturan mainnya ialah menghadang lawan main agar tidak dapat melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik.Â
Manfaat dari bermain gobak sodor diungkap dalam beberapa penelitian bahwa permainan gobag sodor dapat memunculkan karakter jujur, kerja sama, tanggung jawab, kepemimpinan, toleransi, bersahabat/komunikatif, dan sportif. Â
Sementara itu, permainan engklek merupakan permainan tradisional yang dilakukan dengan melemparkan gacuk (terbuat dari potongan keramik atau pecahan genting) pada tanah yang sudah digambar petak-petak membentuk suatu pola.Â
Anak harus melompat dengan cara melompati petak yang ada gacuknya dan lombat ke petak selanjutnya untuk mengelilingi setiap kotak tanpa menginjak garis. Permainan engklek sendiri memiliki baik untuk mengajarkan anak tentang urutan, sikap sabar, toleransi, problem solving, dan keseimbangan tubuh.Â
Pelaksanaan kegiatan bermain permainan tradisional gobag sodor dan engklek ini dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2022 pukul 14.00 sampai 16.00 WIB di Joglo Emge yang terletak di Dusun Brengosan Donoharjo Ngaglik Sleman.Â
Kegiatan yang diikuti oleh 15 oranag anak berusia sekolah dasar ini berlangsung meriah. Kegiatan dilangsungkan dengan tahapan persiapan, pelaksanaan, dan penutupan.Â
Pada tahap persiapan, tim pengabdian masyarakat UST mengajak anak-anak melakukan pemanasan. Â Setelah itu, anak-anak memilih permaianan yang ingin mereka ikuti. 10 anak yang duduk di kelas 3-5 SD membentuk dua tim untuk memainkan gobag sodor. Sementara 5 anak lainnya yang rata-rata duduk di kelas 2-3 memilih untuk bermain engklek.Â
Permainan berlangsung selama kurang lebih 75 menit dengan jeda 10 menit. Setelah bermain, tim yang kalah dalam permainan gobag sodor menggendong tim yang menang. Hal ini menjadikan anak-anak merasa senang.Â
Setelah bermain, kegiatan diakhiri dengan membagikan bingkisan dan kesan pesan terhadap kegiatan. Beberapa anak ditanyai pendapat mereka tentang permainan tradisional yang telah dimainkan.Â