Mohon tunggu...
Aminuddin
Aminuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis purna
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama : Aminuddin TTL : Plaju, 30 Desembe 1961 Pendidikan : S1 UIN Raden Fatah Palembang GO-PAY: +6289506920230

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sepakbola Wanita Apa Kabarnya, Semoga Baik-baik Saja

19 Februari 2022   17:14 Diperbarui: 19 Februari 2022   17:35 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LAMA tak terdengar kabar berita nya, hati saya lega setelah, lewat tayangan salah satu televisi swasta, pesepakbola puteri tanah air tampil latihan menjelang kebe rangkatan mereka untuk mengikuti AFC Women Asian Cup 2022 di India. 

Selain cantik dan manis-manis, tubuh mereka cukup ideal buat pesepakbola, wanita khususnya di tingkat Asia. 

Juga gaya sekilas mereka latihan boleh juga. Meski terbersit juga rasa pesimis untuk meraih gelar terhormat, juara AFC Women Asian Cup 2022.

Waktu pun berlalu. 

Saya tiba-tiba kaget setelah mendengar tim puteri kita dibantai Australia dengan skor fantastis 18-0.

Kenapa saya kaget? 

Karena tak menyangka bisa kalah sebesar itu. Kalaupun kalah misalnya, paling besar 4 atau 5 nol lah. Karena Australia termasuk tim terkuat di Asia setelah Korea, China dan Jepang. 

Saya penasaran. Saya akhirnya sempat menyaksikan pertandingan tim puteri kita lawan tim Thailand. 

Saya mengurut dada. Tak tega me nontonnya. Bukan karena kita kalah oleh Thailand. 

Bukan itu. 

Tapi cara mainnya. Masih kaku dan terkesan baru belajar bagaimana cara ber main sepakbola. 

Cara menahan bola masih sering ngawur, mengover bola tak tepat sasaran, apalagi sampai harus membawa bola ke pertahan lawan dan memberi umpan lambung seper ti yang diperagakan tim puteri China dan Jepang, mustahil rasa nya bisa dilakukan. 

Saya sempat bertanya dalam hati, apa kerjanya tim pelatih kita. Padahal se muanya berada di sisi lapangan. Tak satupun perubahan. 

Misalnya taktik permainan. Kalau di gempur jangan panik dan jangan me maksa diri balik menggempur bila itu terasa berat dilakukan.

Atau mengganti pemain yang mampu menyerang dan bertahan. Dan lain-lain kreasi lah. 

Ada kesan pemain yang berada di la pangan itulah yang terbaik saat ini. Kalau mau mengganti, siapa penggantinya. 

Ada sih orangnya. Tapi ragu menurun kannya karena level permainannya masih jauh di bawah pemain utama. 

Sampai di sini lalu saya ingat apa kata kebanyakan orang. Penduduk banyak cari 1-3 pemain bagus susahnya minta ampun. 

Jadi, ketika ada permintaan kepada PSSI agar menggelar kompetisi sepak bola tanah air, benar adanya. 

Meski selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Cara bermain sepak bola secara utuh. Mulai dari cara menggiring bola, menerima bola lambung hingga menembus pertahanan lawan. 

Juga posisi pemain. Ada striker, penje lajah, bek dan sebagainya. Kita didik dan latih mereka. Bila perlu ditempa secara khusus baik oleh klub tempatnya bermain maupun ketika bergabung ke timnas. 

Percayalah, masih ada waktu buat kita untuk berbenah. Perjalanan masih pan jang. Banyak bakat tersebar di seluruh tanah air. 

Kita saja yang boleh jadi tak jeli. Maka itu, mulai detik jeli lah. 

Sepakbola Wanita, Apa Kabarnya, Semoga Baik-baik Saja

Oleh aminuddin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun