LAMA tak terdengar kabar berita nya, hati saya lega setelah, lewat tayangan salah satu televisi swasta, pesepakbola puteri tanah air tampil latihan menjelang kebe rangkatan mereka untuk mengikuti AFC Women Asian Cup 2022 di India.Â
Selain cantik dan manis-manis, tubuh mereka cukup ideal buat pesepakbola, wanita khususnya di tingkat Asia.Â
Juga gaya sekilas mereka latihan boleh juga. Meski terbersit juga rasa pesimis untuk meraih gelar terhormat, juara AFC Women Asian Cup 2022.
Waktu pun berlalu.Â
Saya tiba-tiba kaget setelah mendengar tim puteri kita dibantai Australia dengan skor fantastis 18-0.
Kenapa saya kaget?Â
Karena tak menyangka bisa kalah sebesar itu. Kalaupun kalah misalnya, paling besar 4 atau 5 nol lah. Karena Australia termasuk tim terkuat di Asia setelah Korea, China dan Jepang.Â
Saya penasaran. Saya akhirnya sempat menyaksikan pertandingan tim puteri kita lawan tim Thailand.Â
Saya mengurut dada. Tak tega me nontonnya. Bukan karena kita kalah oleh Thailand.Â
Bukan itu.Â
Tapi cara mainnya. Masih kaku dan terkesan baru belajar bagaimana cara ber main sepakbola.Â
Cara menahan bola masih sering ngawur, mengover bola tak tepat sasaran, apalagi sampai harus membawa bola ke pertahan lawan dan memberi umpan lambung seper ti yang diperagakan tim puteri China dan Jepang, mustahil rasa nya bisa dilakukan.Â
Saya sempat bertanya dalam hati, apa kerjanya tim pelatih kita. Padahal se muanya berada di sisi lapangan. Tak satupun perubahan.Â
Misalnya taktik permainan. Kalau di gempur jangan panik dan jangan me maksa diri balik menggempur bila itu terasa berat dilakukan.
Atau mengganti pemain yang mampu menyerang dan bertahan. Dan lain-lain kreasi lah.Â
Ada kesan pemain yang berada di la pangan itulah yang terbaik saat ini. Kalau mau mengganti, siapa penggantinya.Â
Ada sih orangnya. Tapi ragu menurun kannya karena level permainannya masih jauh di bawah pemain utama.Â
Sampai di sini lalu saya ingat apa kata kebanyakan orang. Penduduk banyak cari 1-3 pemain bagus susahnya minta ampun.Â
Jadi, ketika ada permintaan kepada PSSI agar menggelar kompetisi sepak bola tanah air, benar adanya.Â
Meski selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Cara bermain sepak bola secara utuh. Mulai dari cara menggiring bola, menerima bola lambung hingga menembus pertahanan lawan.Â
Juga posisi pemain. Ada striker, penje lajah, bek dan sebagainya. Kita didik dan latih mereka. Bila perlu ditempa secara khusus baik oleh klub tempatnya bermain maupun ketika bergabung ke timnas.Â
Percayalah, masih ada waktu buat kita untuk berbenah. Perjalanan masih pan jang. Banyak bakat tersebar di seluruh tanah air.Â
Kita saja yang boleh jadi tak jeli. Maka itu, mulai detik jeli lah.Â
Sepakbola Wanita, Apa Kabarnya, Semoga Baik-baik Saja
Oleh aminuddin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H