Mohon tunggu...
Aminuddin
Aminuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis purna
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama : Aminuddin TTL : Plaju, 30 Desembe 1961 Pendidikan : S1 UIN Raden Fatah Palembang GO-PAY: +6289506920230

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Patut Diapresiasi

17 Februari 2022   06:44 Diperbarui: 17 Februari 2022   06:48 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patut Diapresiasi

Oleh aminuddin

Gubernur Sumsel H Herman Deru

Foto : news detik. com

PERMINTAAN dan sekaligus aja kan dari Gubernur Sumsel H Herman Deru pada wisuda vurtual Unsri, Rabu (16/2) di FH Tower Unsri agar para sarjana terutama yang baru lulus agar berkiprah di desa dan tidak hanya menumpuk di kota patut diapresiasi. (Sripo edisi Kamis (17/2) 

Karena selama ini desa dan di ber bagai pelosoknya sangat membu tuhkan sentuhan para intelektual se suai bidang dan disiplin keilmuan mereka masing-masing. 

Sarjana pertanian misalnya bisa membantu memajukan pertanian di desa. Mana yang kurang baik diper baiki dan mana yang telah baik di tingkatkan lagi ke depannya.

Terutama menyangkut sistem dan mekanisme kerja, pemupukan, pe masaran dan sebagainya. 

Demikian pula halnya sarjana ekonomi. Mungkin bisa menggerakkan sektor-sektor ekonomi desa yang selama ini belum tersentuh. 

Memang dari aspek penghasilan sangat berbeda jika kita bekerja di kota dibandingkan di pelosok desa. 

Demikian pula dari sudut jaringan dan pertemanan. Bagi mereka ya ng sudah lama mengenal kota ak an maju mundur untuk mengabdi di desa. 

Apalagi lahan di kota sangat mudah digarap meski tingkat persaingan saat ini yang kian sengit dan kompetitif. 

Artinya, secara kasat mata, wilayah desa perlu banyak kreasi dan hara pan. Kita harus ciptakan peluang-peluang baru.

Sebaliknya di kawasan perkotaan hampir semua fasiltas telah terse dia. Tinggal lagi kemauan untuk bekerja. 

Namun jangan lupa, kalau bukan kita yang 'mengurus' desa, siapa lagi. 

Padahal kesempatan itu kita punya. Peluang dan kesempatan ada. Kenapa harus ditunda.

Kita patut iri melihat pesatnya ke majuan wilayah pelosok desa di berbagai wilayah dan belahan dunia. 

Sektor pertanian tumbuh bagus, ja lur transportasi lancar, aman dan nyaman. Warganya hidup berkecukupan. 

img-20220217-wa0003-620d8b6777cadb53de74cc12.jpg
img-20220217-wa0003-620d8b6777cadb53de74cc12.jpg

Koran Sriwijaya Post edisi Kamis (17/2) halaman 10

Foto : Dok. Sripo

Kita melihat nyaris tak ada perbe daan prinsip dari sudut ekonomi dan pendapatan antara desa dan kota. 

Yang membedakan hanya tata letak kewilayahan. Di kota ramai dengan segala kesibukannya sementara di desa tenang, nyaman dan jauh dari keramaian. 

Jadi sudah saatnya kita melihat warga desa bisa lebih terbantu men jalani hidup keseharian karena ada perhatian dari kita. 

Sudah saatnya kita melihat warga desa hidup tenang tanpa harus lagi memikirkan 'pundi-pundi pengha silan' yang masih berserakan. 

Jangan jauhi mereka. Dekatlah kepada mereka dengan hati dan raga. 

Rangkullah mereka dengan pelukan kasih sayang, penuh persaudaraan dan kekelurgaan. 

Kita berharap permintaan dan aja kan orang nomor satu di Sumsel ini diapresiasi dengan baik oleh para sarjana di daerah ini. 

Kita berharap pihak pemprov bisa memberikan jaminan bahwa sarjana yang kelak mengabdi di desa ini merupakan 'orang pilihan' dan ada keberlanjutan nya. 

Baik dari segi penghasilan dan masa depan maupun 'status dan pengakuan' dari segenap lapisan ma syarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun