Langkah yang Tepat
Oleh aminuddin
MEMBACA berita di halaman depan surat kabar Harian Sriwijaya Post edisi Senin (7/2/2022) yang menye butkan Presiden RI Joko Widodo membatalkan semua kegiatannya seperti kunker ke daerah dan meng hadiri HPN di Kendari pada 9 Feb ruari merupakan langkah yang tepat.Â
Dikatakan demikian karena hal ini sangat berkaitan erat dengan se
makin melonjaknya kasus covid-19 akibat varian omicron.Â
Diharapkan hal ini juga diberlaku kan kepada warga kita yang ingin bepergian ke luar negeri dan masuk dan berkunjungnya wisatawan dari luar negeri.Â
Juga kepada kepala daerah diminta menindaklanjuti apa yang dilaku kan Presiden ini.Â
Bukan cuma diberlakukan kepada para pelajar dari semua jenjang pendidikan tetapi juga mencakup semua aktivitas perkantoran, pusat bisnis dan keramaian.Â
Jadi jangan ada kesan 'tambal su lam. ' Pihak sekolah dibatasi tapi di luar sekolah terkesan dicueki.Â
Sebab, seperti kita ketahui, akibat longgarnya penerapan proses, se karang banyak warga tidak lagi menggunakan masker, baik ke luar rumah untuk bekerja, berwisata, berbelanja dan keperluan kese harian lainnya.Â
Kita jangan menganggap remeh varian omicron ini. Yang namanya covid tetap berbahaya dan menular ke banyak orang.Â
Jangan karena menganggap remeh segala bentuk himbauan kita ke sampingkan. Kita anggap itu berlebihan dan hanya sekadar menakut-nakuti saja.Â
Padahal dalam kenyataannya di lapangan justru hari demi hari varian yang dinilai tidak ganas ini justru menunjukkan grafik yang terus menarik.Â
Bukan cuma di kota-kota besar seperti ibu kota Jakarta, dan Provinsi Jawa Barat saja, tetapi juga sudah merambah ke pelbagai daerah.Â
Di Palembang saja, akibat meningkatnya kasus covid-19 varian omicron, diberlaku kan 50 persen PTM buat siswa didik.Â
Ini bukan tidak mungkin akan berkelanjutan dan, jika menunjukkan tren yang terus menaik, diberlakukan 100 persen non tatap muka.Â
Artinya, daring total. Sama seperti yang sebelumnya, semua dari rumah. Mulai dari sekolah, bisnis usaha hingga bekerja.Â
Kita memang harus bukan hanya sepakat tapi juga sepaham, sehati dan setujuan bahwa covid-19 merupakan 'masalah besar' yang memerlukan kerjasama semua elemen untuk menghadapinya.Â
Buang jauh-jauh sikap like dan dislike. Buang jauh-jauh dugaan bahwa covid-19 hanya akal-akalan dan menguntungkan segelintir orang.Â
Biarkan itu angin lalu. Singgah sejenak kemudian berlalu. Yang penting sekarang mari kita hadapi lonjakan omicron ini dengan kepala dingin dan bijaksana.Â
Apapun alasannya, omicron tak boleh berlama-lama di negeri ini. Dia harus pergi jauh-jauh dari sini.Â
Di sini bukan tempat omicron. Di sini justru tempat bagi kita yang tak sedikit pun mau berdampingan dengan omicron.Â
Katakan, hari ini kita perang melawan omicron. Besok, lusa dan seterusnya sudah ada kabar siapa pemenangnya.Â
Kita atau omicron.Â
Saya berharap kita lah yang menang. Bukan omicron.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H