Mohon tunggu...
Aminuddin
Aminuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis purna
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama : Aminuddin TTL : Plaju, 30 Desembe 1961 Pendidikan : S1 UIN Raden Fatah Palembang GO-PAY: +6289506920230

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perlu Pengawasan Lanjutan

1 Februari 2022   13:00 Diperbarui: 1 Februari 2022   13:04 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah Swadaya

Perlu Pengawasan Lanjutan

Oleh aminuddin

ANDAIKATA saya belum punya ru mah atau rumah yang saya huni ja uh dari layak tentu saya mau kare na ini bermanfaat bagi saya dan keluarga. 

Saya berharap program Rumah Swadaya dari pemerintah ini benar-benar tepat sasaran. 

Bahwa si empunya rumah memang betul itu rumah miliknya bukan ru mah di atas tanah milik orang lain. 

Hal ini ditunjukkan dengan sertifikat kepemilikan. Baik sertifikat tanah maupun rumah, jika rumah yang hendak dibenahi. 

Sebab berdirinya rumah di atas tanah orang lain sering menimbul kan masalah di kemudian hari.

Apalagi setelah rumah di bangun dan layak huni ada-ada saja tuntu tan dan tindak pengusiran. 

Mengenai besarnya biaya bantuan sudah memadai. Asalkan dengan komposisi peng gunaan biaya sesuai peruntukan.

Saya berangan-angan rumah layak huni berada dalam dalam satu kom pleks lengkap dengan sentra kera jinan dan sejenisnya.

Sebab, mereka yang menempati rumah tak layak huni adalah ber penghasilan rendah dengan kerja serabutan. 

Saya khawatir nantinya setelah ru mah di bangun tapi dengan sum ber penghasilan yang jauh dari memadai akan terjadi ketidak laziman tindakan. 

Misalnya, karena sudah layak huni, rumah yang sudah dibedah itu ber pindah tangan alias dijual. 

Di sinilah yang saya maksudkan pe ngawasan berlanjut. Karena jika ti dak, dengan alasan demi perut dan faktor ekonomi, bantuan dari pemerintah itu akan tersia-siakan. 

Bukan mengangkat derajat kaum tak berpunya tapi malah 'menggen dutkan' kantong-kantong kaum 'the have'. 

Kita berharap hal ini tidak terjadi. Dan kita berharap bantuan bedah rumah sampai dan dirasakan man faatnya bagi mereka yang mendapatkan bantuan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun