Mohon tunggu...
Aminuddin Malewa
Aminuddin Malewa Mohon Tunggu... Freelancer - Penjelajah narası

Penikmat narasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pelajaran Sejarah Tidak Lagi Wajib, Anda Serius?

18 September 2020   21:26 Diperbarui: 23 September 2020   15:21 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orde Baru berhasil melakukan hal ini, meski zaman yang berubah kemudian melunturkan hasil dari upaya sistematis tersebut.

Mari berpikir positif bahwa apa yang sedang didiskusikan oleh Kemendikbud adalah tentang Pengajaran Sekolah dan bukan tentang Pelajaran Sejarah. Pengajaran Sejarah adalah tentang metode pembelajaran yang menghubungkan proses dengan tujuan. 

Positifnya adalah, kalau benar ini yang sedang berlangsung, praktik pengajaran yang monoton yang mendegradasi Pelajaran Sejarah, sebagai substansi materi, menjadi pelajaran yang membebani memori anak-anak kita akan diupayakan tidak lagi dipandang sebagai beban.

Apa boleh buat, stigma yang tertanam adalah Pelajaran Sejarah merupakan tugas yang membuang-buang waktu menghafal nama-nama orang yang sudah lama meninggal, mengingat peristiwa masa lalu yang tidak jelas manfaatnya apa bagi hari atau mengenal benda-benda kuno yang jelas-jelas tidak lagi dibutuhkan dalam keseharian.

Saya tidak kenal dan tidak bertalian darah dengan Ken Arok atau siapalah raja-raja Majapahit. 

Saya juga tidak tertarik kenapa antara bapak dan anak di kerajaan-kerajaan dulu bisa saling berperang berebut tahta bahkan perempuan 

Siapa juga Malahayati atau kenapa Teuku Umar dulu sekali di fihak Belanda di lain waktu berperang melawan Belanda.

Kira-kira itu yang ada dalam benak anak-anak sekolah ketika diminta bersiap menghadapi ulangan Pelajaran Sejarah.

Ketika pertanyaan dalam benak anak-anak sekolah itu tidak mendapat jawaban yang menjelaskan, maka wacana diskusi penting-tidaknya, atau wajib-tidaknya, Pelajaran Sejarah mendapat konteks yang tepat. Menarik ditunggu apa simpulan kajian pemerintah.

Kepentingan publik

Pendidikan bagi publik dipandang penting karena akan membentuk generasi muda bangsa yang memiliki kompetensi untuk menjawb tantangan masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun