Mohon tunggu...
Aminuddin Malewa
Aminuddin Malewa Mohon Tunggu... Freelancer - Penjelajah narası

Penikmat narasi

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

St. Augustine (FL), Cinta di Ujung Karang

21 April 2020   13:50 Diperbarui: 22 April 2020   14:30 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tentara Spanyol bersiap menembakkan meriam di Castillo de San Marcos, St Augustine (dokpri)

Bangunan peninggalan sejarah di St. Augustine, yang menurut saya paling fenomenal secara fisik, adalah Castillo de San Marcos, benteng yang terbangun dari struktur batu ini dimaksudkan untuk mempertegas dan mempertahankan klaim Spanyol atas apa yang mereka sebut sebagai Dunia Baru.

Castillo de San Marco adalah bangunan tertua di St Augustine, mulai dibangun 1672 dan selesai 1695, dan dalam usia lebih dari 300 tahun sekarang masih terpelihara dengan baik sebagai salah satu ikon utama destinasi wisata ini.

Salah satu atraksi wisata di benteng ini adalah prosesi penembakan meriam dari salah satu pojok benteng ke arah laut. Pelaku atraksi menggunakan peralatan dan pakaian lengkap seperti tentara Spanyol pada masa lalu plus penggunaan perintah dalam Bahasa Spanyol dalam protokol prosesinya.

Atraksi ini menarik diikuti dan membawa memori pengunjung ke masa awal-awal wilayah St. Augustine ini dipertahankan yang juga berarti memperkuat keberadaan dan klaim Eropa atas Dunia Baru tersebut.

Memandang laut dari atas benteng serasa penjelajah Spanyol yang memandang masa depan, sembari mereka memperkuat keberadaan pos militer terbarat mereka di San Luis (lihat artikel Mission San Luis, I'm Coming!).

Selain mengikuti prosesi penembakan meriam kita dapat menelusuri setiap ruang yang ada dalam benteng baik yang dulunya ditempati oleh tentara maupun ruangan tahanan dan yang sebagiannya dewasa ini difungsikan sebagai tempat penjualan cindermata bagi yang mencarinya.

Menelusuri jalanan di kota tua ini sesekali kita akan berpapasan dengan Bajak Laut. Pekerja sukarela yang menikmati atau mengisi hari libur dengan menambah semaraknya suasana di kota bersejarah. Ragam pakaian masa lalu yang dikenakan oleh para pemandu wisata membaurkan perasaan melintasi waktu.

Kalau berminat, topi sepeti yang dipergunakan Kapten Jack Sparrow banyak dijual di kios-kios cindera mata. Dan jangan kaget, banyak produk yang dijajakan ternyata buatan China. Ya, Made in China! Seperti contoh topi Jack Sparrow yang dibandrol $100!

Namun Anda jangan bayangkan produk China yang beredar di sini berkualitas seperti yang beredar di negara kita alias KW, semua produk yang beredar adalah kualitas terbaik atau kualitas ekspor dan dijamin tidak ada produk bajakan. Sambil mengingat betapa sering kita ditawari produk yang katanya sebenarnya kualitas ekspor namun ada cacat sedikit sehingga gagal lewat proses sortir.

Ngelantur sedikit, sayang saya tidak sempat mengambil gambarnya, saat berjalan kaki menelusuri pedestrian jalan di Tallahasse kami pernah melihat produk logam (kuningan) penutup lubang kontrol saluran drainase di tepi jalan raya yang bertuliskan Made in Indonesia.

Sesama pribumi kami saat itu menyimpulkan bahwa produk terbaik bangsa rupanya dijual keluar, lalu kita sendiri memanfaatkan produk yang gagal sortir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun