Polisi pribumi Hindia Belanda di tahun 1930 itu tercatat sejumlah 34.340 orang dibanding 1.510 polisi Belanda/Eropa. Tentara pribumi sejumlah 37.704 orang dibanding 8.015 Belanda/Eropa.Â
Ya, 95% polisi dan 82,42% tentara Hindia Belanda tahun 1930 adalah Pribumi.
Kalau kita mengingat bahwa tahun 1930 itu adalah tahun-tahun semakin meningkatnya perlawanan militer dan perjuangan politik yang kemudian melahirkan Negara Republik Indonesia di tahun 1945, kita dapat bertanya dengan jujur sebenarnya saat itu kita melawan siapa?
Data atau fakta itu memang terasa pahit. Bahwa ternyata pertempuran demi pertempuran lebih banyak melibatkan sesama pribumi adalah kejadian yang tercatat dalam sejarah namun sering tidak berani kita ungkapkan dengan jujur.Â
Bisa jadi di antara tentara, pegawai pemerintahan daerah dan polisi Hindia Belanda itu adalah kakek moyang kita.Â
Faktanya pembentukan tentara profesional dan modern Indonesia banyak dibantu dan dibentuk oleh tentara-tentara jebolan militer Kerajaan Belanda alias KNIL.
Pertanyaan siapa menjajah siapa saya serahkan jawabannya ke pembaca.
Sejarah memang dapat dilihat, dibahas, lalu disimpulkan dari banyak sisi. Pendidikan yang berkualitaslah yang dapat menuntun kita untuk mengenali semua sisi yang ada. Bukankah intan semakin bervariasi pendarnya apabila memiliki banyak permukaan yang setiap sisinya memantulkan kilaunya sendiri-sendiri?
Pahit getir peristiwa sejarah sebenarnya sering menjadi pembuka jalan manisnya buah yang kita nikmati saat ini.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H