Ketika sekarang kita berperang melawan virus, tenaga siapa yang menjadi andalan di garis depan kalau bukan tenaga kesehatan seperti dokter? Ketika wabah ini belum meledak, siapa yang mengawal kampanye hidup bersih dan sehat di pelosok-pelosok negeri nun jauh di pedalaman?Â
Jangan salah, populasi yang menumpuk di perkotaan sebagian besarnya memiliki akar dari desa-desa yang migrasinya ke perkotaan juga membawa literasi kesehatannya yang sebagiannya rendah.
Seandainya negara mampu menyelenggarakan pendidikan kesehatan yang murah dan terjangkau di seluruh penjuru negeri, pastilah hari-hari ini seluruh fasilitas kesehatan yang ada mampu berperan maksimal menangkal penyebaran wabah Covid-19 ini.
Terbatasnya jumlah tenaga dokter hari-hari ini, apalagi spesialis, merupakan buah dari abainya negara untuk melakukan tugas konstitusi dengan sungguh-sungguh.Â
Dan buah pahit itu mulai dirasakan sekarang, tidak hanya pahit bagi pasien saja tapi juga dokter-dokter yang mulai kepayahan.Â
Ketika nanti kita berhasil melewati pandemi ini, pelajaran dari kelangkaan dokter hari ini haruslah bisa dipetik dan mewujud dalam bentuk kebijakan publik yang membuka dan memfasiltasi peluang sebesar-besarnya bagi generasi muda untuk belajar kesehatan secara murah dan tetap berkualitas.Â
Kegagalan mengambil hikmah dari kondisi keterbatasan daya dukung fasilitas kesehatan dewasa ini akan membawa dampak berulang di masa depan, karena virus memiliki mekanisme alamiahnya sendiri untuk berkembang dan beradaptasi agar tetap mampu berbiak.Â
Entah berapa tahun ke depan dari sekarang, kita juga akan kembali terpapar dengan varian baru dari virus. Kesiapanlah yang akan membedakan generasi hari ini dengan generasi masa depan dengan catatan bahwa apa yang kita lakukan hari ini akan menentukan kualitas mereka di masa depan.
Mudah-mudahan para dokter dan tenaga medis yang sedang bertugas di garda terdepan menghadapi ancaman Covid-19 ini tetap diberi kekuatan oleh Yang Maha Kuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H