Kedua, kebutuhan masyarakat yang semakin beragam dan kompleks juga menjadi tantangan tersendiri. Muhammadiyah perlu terus berinovasi dalam menyediakan layanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, misalnya dalam bidang kesehatan mental yang sering kali masih kurang mendapat perhatian.Â
Selain itu, dengan meningkatnya populasi lanjut usia di Indonesia, Muhammadiyah juga perlu mempersiapkan layanan kesehatan khusus bagi lansia, termasuk perawatan jangka panjang dan hospice care.
Ketiga, tantangan dalam hal pembiayaan juga perlu mendapatkan perhatian. Meskipun Muhammadiyah telah banyak bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga internasional, biaya operasional fasilitas kesehatan yang terus meningkat dapat menjadi beban yang berat.Â
Oleh karena itu, Muhammadiyah perlu mencari model pembiayaan yang lebih berkelanjutan, mungkin melalui pengembangan sistem asuransi kesehatan internal atau kemitraan dengan sektor swasta.
Secara keseluruhan, kontribusi jangka panjang Muhammadiyah dalam bidang kesehatan tidak dapat disangkal. Dengan komitmen yang kuat dalam menjalankan misi sosialnya, Muhammadiyah diharapkan dapat terus berperan sebagai salah satu pilar utama dalam pembangunan kesehatan nasional.Â
Tantangan-tantangan yang ada harus dihadapi dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi yang lebih kuat, sehingga Muhammadiyah dapat terus memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat Indonesia di masa depan.
Daftar Pustaka
Azra, A. (2010). Muhammadiyah: A Reform Movement. Jakarta: Buku Kompas.
Handayani, E. (2018). Layanan Kesehatan Muhammadiyah: Studi Kasus LKC. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryoputro, A. (2015). Sejarah Kesehatan Muhammadiyah di Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Raharjo, W., & Setiawan, A. (2020). "Peran Muhammadiyah dalam Penanganan Pandemi COVID-19." Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 12(3), 45-60.