Mohon tunggu...
aminah ulil albaab
aminah ulil albaab Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Muhammadiyah dan Transformasi Layanan Kesehatan, Dampak Sosial, Kontribusi Jangka Panjang, dan Tantangan Masa Depan

8 Oktober 2024   21:30 Diperbarui: 8 Oktober 2024   21:40 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam situasi krisis kesehatan dan bencana alam, Muhammadiyah selalu berada di garis depan dalam memberikan bantuan. Muhammadiyah memiliki jaringan relawan dan fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga mereka dapat merespons dengan cepat ketika terjadi bencana atau wabah penyakit.

Salah satu contoh nyata dari kontribusi Muhammadiyah dalam penanganan krisis kesehatan adalah selama pandemi COVID-19. Melalui Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC), Muhammadiyah tidak hanya memberikan layanan medis kepada pasien yang terjangkit COVID-19, tetapi juga mendistribusikan alat pelindung diri (APD) kepada tenaga medis dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan. 

Muhammadiyah juga mendirikan pusat-pusat isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 yang tidak dapat menjalani isolasi di rumah (Raharjo & Setiawan, 2020).

Selain pandemi, Muhammadiyah juga telah lama terlibat dalam penanganan bencana alam, seperti gempa bumi dan tsunami. Dalam situasi bencana, Muhammadiyah sering kali mendirikan pos-pos kesehatan darurat untuk memberikan perawatan kepada korban luka dan mencegah terjadinya wabah penyakit. Jaringan relawan Muhammadiyah yang kuat memungkinkan organisasi ini untuk merespons dengan cepat dan efektif dalam situasi darurat.

Muhammadiyah tidak bekerja sendirian dalam menjalankan program-program kesehatannya. Organisasi ini sering kali berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia, lembaga internasional, serta organisasi non-pemerintah lainnya untuk meningkatkan cakupan dan efektivitas program-programnya.

Sebagai contoh, Muhammadiyah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kerjasama ini bertujuan untuk memberikan akses layanan kesehatan yang lebih terjangkau bagi masyarakat miskin. 

Rumah sakit-rumah sakit Muhammadiyah juga banyak yang menjadi mitra dalam program JKN, sehingga masyarakat yang terdaftar dalam program ini dapat menerima layanan kesehatan dengan biaya yang lebih rendah (Suryoputro & Rahmawati, 2021).

Di tingkat internasional, Muhammadiyah bekerja sama dengan organisasi-organisasi seperti UNICEF dan WHO dalam menjalankan program-program kesehatan anak dan ibu, serta pencegahan penyakit menular. Kerjasama ini tidak hanya memperluas cakupan program kesehatan Muhammadiyah, tetapi juga membantu organisasi ini mengadopsi standar-standar kesehatan internasional yang lebih baik.

Dalam lebih dari satu abad keberadaannya, Muhammadiyah telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam bidang kesehatan di Indonesia. Melalui pendirian rumah sakit, klinik, serta program pemberdayaan masyarakat, Muhammadiyah telah membantu mengurangi ketimpangan akses kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup jutaan orang, terutama di daerah-daerah yang kurang terjangkau. Selain itu, peran Muhammadiyah dalam penanganan krisis kesehatan dan bencana alam menunjukkan komitmen organisasi ini untuk selalu hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan.

Namun, meskipun kontribusi Muhammadiyah dalam bidang kesehatan sangat signifikan, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi di masa depan. Pertama, perkembangan teknologi kesehatan yang semakin pesat memerlukan penyesuaian dari fasilitas-fasilitas kesehatan Muhammadiyah, baik dari segi infrastruktur maupun keterampilan tenaga medis. 

Ke depan, Muhammadiyah perlu berinvestasi lebih banyak dalam teknologi medis yang canggih serta pelatihan berkelanjutan bagi tenaga medis agar mampu bersaing dengan fasilitas kesehatan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun