Mohon tunggu...
AMINAH SURABAYA
AMINAH SURABAYA Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Dengan menulis sesungguhnya kita diberi banyak kesempatan untuk belajar tentang hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mutiara Khas Lombok Sebuah Kesederhanaan Yang Menawan

18 Desember 2015   19:26 Diperbarui: 18 Desember 2015   19:47 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada baiknya juga kita tahu tiga jenis mutiara berikut ini:

  • Mutiara Laut

Jenis mutiara ini memang dibudidayakan di laut. Bentuknya lonjong, bulat, setengah lingkar dan tidak beraturan. Warnanya putih, gold, kuning, hitam, hitan keabu-abuan, hitam kemerah-merahan, putih kekuningan dan silver. Besar dan berat sama atau sesuai. Soal harga ditentukan oleh berat, warna, kualitas dan kilau warna. Biasanya harga itu sangat tergantung dari gramnya dengan variasi. Ciri-ciri khusus bila digigit terasa pasir tapi tidak bisa tergores.

  • Mutiara air tawar

Mutiara jenis ini dibudidayakan di air tawar. Bentuknya bakpau atau setengah lingkar dan lonjong. Warna-warnanya: hitam, biru, pink, putih, orange, hijau merah dan kuning. Untuk besar dan berat hampir sama. Jika dibanding dengan mutiara air laut, tentu harganya lebih murah mutiara air tawar. Bila digigit terasa pasir tapi tidak mudah tergores.

  • Mutiara Imitasi

Mutiara imitasi merupakan hasil rekayasa yang dibuat pabrik. Bentuk identik dengan bulat sempurna. Warnanya sama dengan mutiara air tawar. Karena kualitas imitasi, maka besar dan berat tidak sesuai. Harganya juga sangat murah. Karena terbuat dari plastik, maka bila digigit terasa licin dan mudah trkelupas
 

engingat harga perhiasan mutiara tergolong mahal, yang terpenting adalah cara perawatannya. Lindungi mutiara dari zat kimia seperti parfum, hairspray, aseton atau zat kimia bersifat korosif lainnya. Apabila terlanjur terkena, cuci dengan air dan keringkan dengan kain yang halus dan bersih. Setelah pemakaian, keringkan mutiara dari keringat dengan tissue atau lap yang lembut dan bersih. Simpan mutiara dalam wadah yang tertutup dan kering.

Jika perhiasan mutiara tersebut menggunakan rangka dari bahan tembaga krom, memang dibutuhkan sedikit effort dalam perawatannya. Itu dikarenakan bahan tembaga krom memang memiliki daya tahan yang rendah dan mudah berubah warna/kusam. Cara paling mudah untuk mengembalikan kilaunya adalah dengan menggunakan bahan pengkilap logam seperti Autosol yang mudah didapatkan di supermarket. Solusi terakhir adalah dengan pelapisan (krom) ulang. Biasanya dapat dilakukan oleh pengrajin/toko perhiasan

Kalau kebetulan mutiara yang kita beli lepas dari rangkanya, ada 2 cara yang cukup mudah untuk memasang kembali mutiara yang terlepas itu. Pertama dengan menggunakan lem Alteco. Namun harus sangat berhati-hati dan usahakan jangan sampai lem mengenai permukaan mutiara. Jadi cukup bubuhkan sedikit lem pada lubang yang ada pada mutiara, lalu masukkan kembali mutiaranya pada pin (dudukan) di rangka perhiasan tersebut. Tekan sampai lem mengering. Cara kedua yang lebih aman adalah menggunakan Glue Gun. Oleskan sedikit lem pada lubang pada mutiara dan tempel pada pin sebelum lem mengering. Bila memungkinkan, sebaiknya menggunakan lem khusus mutiara seperti Vigor. Namun lem ini memang sulit didapatkan diluar daerah penghasil mutiara.

 

Bagaimana mengenali keaslian sebutir mutiara?

Cara paling gampang untuk mengenali keaslian sebutir mutiara adalah dengan  membakarnya. Mutiara imitasi akan meleleh bila terbakar, sedangkan mutiara asli tidak. Tapi perlu diingat, mutiara asli sekalipun akan pecah apabila terkena api terlalu lama. Jangan lupa kalau sekarang ini mutiara imitasipun banyak yang sudah dilapisi bahan anti bakar. Jadi bagi orang awam tentu sangat sulit mengenali keaslian sebutir mutiara.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun