Mohon tunggu...
Amilia AgustinaY
Amilia AgustinaY Mohon Tunggu... Mahasiswa - everything

semua bisa menjadi apapun dan siapapun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tulus yang Tak Berujung

22 Maret 2022   11:05 Diperbarui: 22 Maret 2022   11:42 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"aku gatau harus gimana, aku baru kali ini merasakan perasaan yang sedalam ini ke cowo." Ucap Layla bernada sedih.

"hanya kamu yang bisa memutuskan kedepannya akan seperti apa Laa. Aku hanya bisa mendoakan atas apa yang kamu pilih." Ucapku

Setelah cerita dia yang panjang, aku ga nyangka, ternyata dia orangnya sekuat dan sesabar itu. Walau dibalik kuatnya dia, kadang menangis tersedu-sedu. Aku ga habis pikir padahal Layla itu menurutku paket komplit untuk dijadikan seorang istri. Bukan hanya pandai menjadi pendengar dan pemberi solusi, tetapi dia cewe yang sangat religious. Itu yang jadi point penting dari dia.

Bahkan ada beberapa teman kampus dia yang ingin melamarnya, namun dia tolak dikarenakan sampai selama ini dia masih menunggu keputusan dari cowo yang dia kagumi. Aku merasa tertantang untuk selalu mengejarnya, sampai-sampai aku memutuskan untuk kuliah dikampus yang sama. Karna aku ingin sejajar atau bahkan aku harus melebihi dia.

Part 2
Dua tahun aku bekerja disana, berarti dua tahun pula aku mendekati cewe yang selama ini hanya dia yang bisa membuatku memiliki perasaan sedalam ini. Sampai ketika kita sedang makan bakso ditempat yang dia sukai. Dia seperti biasa bercerita tentang apa yang telah dialami baik itu soal pekerjaan, bahkan sampai Kembali bercerita orang yang masih sama sampai dimana dia bilang

"aku udah merasa cape, aku pasrahin semuanya ke Allah." Ucap Layla.

"aku selalu kagum atas apa yang kamu putuskan, kamu hebat walaupun aku tau perasaan kamu yang sebenernya." Aku berkata dalam hati

Selama dia bercerita. Entah kenapa, aku merasa senang bukan karna apa yang dia katakan tapi dilain hal akupun merasa bingung. Kenapa bisa sedamai senyaman ini ketika dia ataupun aku yang bercerita. Pertama kalinya aku merasakan dan memperjuangkan Wanita sejauh ini, dari awal ketika kenalan aku sudah merasakan hal yang gabisa aku pahami ketika melihat matanya.

Kadang sikap dan kelakuan dia selalu membuatku tersenyum bahkan tertawa. Aku menyayangi dia dari berbagai sisi, pernah ketika kita jalan dia melakukan hal yang menurutku itu sangat lucu

"Layla kamutuh gaboleh gini yaa." Ucapku

"menyemenyemenye." Ucap Layla sambil ekspresi wajah yang lucu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun