Mohon tunggu...
Amilia AgustinaY
Amilia AgustinaY Mohon Tunggu... Mahasiswa - everything

semua bisa menjadi apapun dan siapapun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tulus yang Tak Berujung

22 Maret 2022   11:05 Diperbarui: 22 Maret 2022   11:42 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Zam, pernah ga diposisi ketika udah punya cewe. Tapi, disisi lain lu juga lagi deket sama cewe lain." Ucap Ikmal.

"hahaha belum pernah bro." jawabku sambil tertawa.

"tapi gue bener-bener bingung zam, ada cewe yang begitu suka banget sama gue padahal gue gangerasa ngapa-ngapain. Disisi lain, gue juga gabisa kaya gini soalnya gue udah ada hubungan sama cewe yang satu lagi udah lama banget,bahkan org tua kitapun saling mengenal." Curhat Ikmal kepadaku.

"wah bahaya dong kalo gitu, coba inget-inget lagi apa yang udah lo lakuin sampe dia sebaper ini sama lu." ucapku.

Disitu pula aku mulai merasa penasaran siapa sih cewe yang dimaksud dia, karena pikiranku langsung teringat dan tertuju pada cerita yang sering Layla ucapkan saat itu.

"btw, siapa cewe yang suka banget ke lo itu bro?" tanyaku ke Ikmal.
"nama cewenya Layla, anak gedung ini juga." Jawab Ikmal.

Aku benar-benar gak nyangka, sesempit ini dunia yang menurutku luas, ternyata lelaki yang selama ini Layla ceritakan padaku adalah Ikmal. Temen kerjaku sendiri, tak hanya itu aku pun menanyakan soal apa yang akan dia putuskan karena aku merasa ingin membantu Layla yang selama 2 tahun bertahan dekat dengan dia walau tanpa ada kejelasan.

"terus apa keputusan yang bakal lo ambil? Cewe sana udah kenal jauh, cewe yang ini suka banget sama lo." Tanyaku ke Ikmal dengan pura-pura tidak tahu soal Layla.

"gue emang bener-bener gabisa sama Layla, gaenak sama keluarga gua yang udah saling kenal dengan keluarga cewe itu. Tapi gua bingung harus bicara apa ke Layla, karna gua ngerasa punya hutang budi atas apa yang Layla beri ke gua." Curhat Ikmal yang dari raut wajahnya keliatan emang lagi bingung.

Yang tadinya aku ingin membantu, akhirnya aku gabisa bantu Layla, karna aku merasa ini bukan hak aku untuk ikut campur dalam urusan kedua orang ini. Disitu aku cuman bisa mendengarkan apa yang Ikmal ceritakan tanpa bisa memberi solusi, karna kupikir dia lelaki dewasa dan seharusnya udah bisa memutuskan apa pilihan untuk masa depannya.

Setelah tiga bulan berpartner dengan dia, Ikmal pun kembali dipindah tugaskan ke gedung yang lain tanpa dia tahu bahwa pada saat waktu yang sama aku juga lagi dekat dengan Layla bahkan aku memiliki perasaan yang lebih dari dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun