Saat itu ketika aku berjalan didepan mushola tempat kerja, aku tidak sengaja melihat mata seseorang yang membuatku ingin mengetahui tentang dia lebih dalam. Siapa sih sebenarnya dia itu? Sampai pada akhirnya.
"hei kamu, anak baru ya, kita belum kenalan." Ucap dia ketika sambil merapikan mukena.
Sontak aku merasa kaget karena dia yang memulai awal percakapan, disitu pula kita memulai perkenalan dengan singkat hanya bertukar nama tanpa melihat wajah satu sama lain, kebetulan ditempatku kerja wajib memakai masker.
Setelah momen perkenalan  yang singkat itu, pikiranku selalu terbayang matanya. Perasaanku selalu meminta untuk mencari tahu siapa dia itu. Ketika bekerja aku teringat akan Namanya dan aku berpikir untuk mencari tahu didaftar nama yang tertempel dipintu ruang ganti, aku mendapatkan nama lengkapnya.
Dengan semangat aku bertanya kepada teman kerjaku soal dia dengan modal nama lengkapnya, "oh dia, aku kenal Layla azzahra. Dia jomblo loh, cantik, baik pula." ucap Luki. Sontak perasaanku sangat senang mendengar apa yang diucapkan Luki. Aku seakan tidak kehabisan cara untuk mencari tahu tentang dia, disaat jam istirahat aku mengetik nama dia di sosial media dan ternyata ada,sefollow dengan temanku.
Tanpa berpikir panjang akupun memfollow sosial medianya dan langsung memulai chat untuk mencoba mengetahui dia lebih jauh.
"ini Layla yang kemarin kenalan dimushola kan?" isi pesanku sambil merasa malu.
"iya, oh ini Azam ya, ada apa emang?" dia membalas pesanku sambil bertanya.
Selama beberapa hari aku mulai sering mengirim pesan disosial media, hingga pada akhirnya aku memutuskan untuk meminta nomor whatsappnya dengan niat untuk mengetahui tentang dirinya lebih jauh.
Akhirnya aku mendapatkan nomor whatsapp nya, disana kita mulai saling bertukar cerita sehari-hari. Sesampai ketika dia untuk pertama kalinya curhat tentang seseorang yang dia sayangi diperusahaan itu. Aku kaget, ternyata selama ini dia sudah mengagumi seseorang yang menurutku dia benar-benar menyayanginya.
Aku hanya tau posisi pekerjaan cowo yang dia kagumi, tanpa tahu siapa dan yang mana orangnya. Tapi suatu hari pada bulan ke tiga aku bekerja ditempat itu, disalah satu bagian tempat kerjaku ada pertukaran karyawan. Datanglah lelaki tinggi dengan postur tubuh yang hampir sama denganku, kita sempat kenalan satu sama lain. Bahkan selama tiga bulan aku satu shift dengan dia, hingga pada suatu hari setelah kita lama kenal. Lelaki itu mulai bercerita soal apa yang telah dia hadapi saat ini.