Artinya makin panjang talinya, maka makin pelan periode geraknya, begitu sebaliknya makin pendek tali, maka periode geraknya makin cepat. Makanya, latto latto lebih gampang kalo pakai tali yang pendek. Cocok buat kita-kita para pemula.
5. Material yang digunakan
Letak kepuasan main permainan ini adalah bunyinya yang tak-tok-tak-tok. Karena tidak boleh ada energy kinetik yang hilang setelah tumbukan, makanya kebanyakan latto latto dibuat dari material keras seperti plastik dan memantulnya bisa keras.Â
Namun banyak orang yang merasa terganggu dengan bunyi permainan ini. Lalu mengapa tidak pakai bahan yang lebih ga berisik sih seperti karet misalnya?Â
Kalau memakai bahan karet, otomatis akan lebih banyak energi terbuang akibat perubahan bentuk permukaan karet yang elastis saat ditubrukkan. Tentunya bunyi yang dihasilkan bukan tak-tok-tak-tok lagi.
Begitulah, bahkan permainan tradisional pun menggunakan prinsip fisika. Viralnya permainan latto-latto yang kembali dimainkan oleh gen-Z tentunya bermanfaat.Â
Selain mengangkat kembali berbagai permainan tradisional agar dilestarikan generasi masa kini, berbagai even perlombaan yang diadakan berkenaan dengan permainan ini juga bisa menambah rasa cinta dan kompetensi untuk menjadi yang terbaik.Â
Apakah kamu juga memainkan kembali permainan satu ini? Bagikan pendapatmu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H