Mohon tunggu...
Amilatur Rohma
Amilatur Rohma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Physics Student | Content Writer | Social Media Enthusiast

A Marketer who enthusiasting on writing. Menulis untuk menyampiakan hal yang tak mampu diucapkan oleh lisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Ada Fisika dalam Latto-Latto, Si Permainan Viral

5 Januari 2023   16:17 Diperbarui: 6 Januari 2023   13:00 5524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prinsip momentum dalam permainan Latto-latto (cr: penulis)

Artinya makin panjang talinya, maka makin pelan periode geraknya, begitu sebaliknya makin pendek tali, maka periode geraknya makin cepat. Makanya, latto latto lebih gampang kalo pakai tali yang pendek. Cocok buat kita-kita para pemula.

5. Material yang digunakan

Letak kepuasan main permainan ini adalah bunyinya yang tak-tok-tak-tok. Karena tidak boleh ada energy kinetik yang hilang setelah tumbukan, makanya kebanyakan latto latto dibuat dari material keras seperti plastik dan memantulnya bisa keras. 

Namun banyak orang yang merasa terganggu dengan bunyi permainan ini. Lalu mengapa tidak pakai bahan yang lebih ga berisik sih seperti karet misalnya? 

Kalau memakai bahan karet, otomatis akan lebih banyak energi terbuang akibat perubahan bentuk permukaan karet yang elastis saat ditubrukkan. Tentunya bunyi yang dihasilkan bukan tak-tok-tak-tok lagi.

Begitulah, bahkan permainan tradisional pun menggunakan prinsip fisika. Viralnya permainan latto-latto yang kembali dimainkan oleh gen-Z tentunya bermanfaat. 

Selain mengangkat kembali berbagai permainan tradisional agar dilestarikan generasi masa kini, berbagai even perlombaan yang diadakan berkenaan dengan permainan ini juga bisa menambah rasa cinta dan kompetensi untuk menjadi yang terbaik. 

Apakah kamu juga memainkan kembali permainan satu ini? Bagikan pendapatmu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun