Lepaskan...
Aku mulai mengikhlaskan
Butuh perlahan
Untuk bisa menyembuhkan
Lukaku masih panas
Sisa-sisa yang tak kunjung pudar
Sesekali meringis
Sesekali memekik
Begitu seterusnya
Tenang saja, tuan
Engkau bisa melangkah tenang
Aku dan lukaku takkan menuntut keadilan
Dadaku cukup lapang
Menerima segala kesakitan
Membiarkan sayatan terbuka lebar
Kau, pergilah tenang
Aku takkan beranjak mengadu pada Tuhan
Biar saja kubungkus sendirian
Pergilah sudah, tuan
Jangan tengok ke belakang
Sebelum aku berubah pikiran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H