Yang unik, saat menjelang maghrib di atas kubah masjid berterbangan burung-burung berwarna putih dan akan semakin banyak saat malam hari. Mungkin sinar lampu menarik perhatian para burung itu. Para pemburu foto juga akan semakin banyak pada malam hari karena lighting akan semakin menonjolkan bentuk arsitektur bangunan masjid biru. Mereka mengambil posisinya masing-masing untuk mendapatkan angle paling menawan.
[caption id="attachment_184521" align="aligncenter" width="589" caption="Blue Mosque saat menjelang maghrib"]
Masjid Beyazid
Letaknya hanya 50 meter dari grand bazaar, dan stasiun tram Beyazid. Berhadapan langsung dengan Istanbul University. Arsitekturnya tidak seperti Blue Mosque yang terkesan rumit, disain luarnya terlihat sangat simple. Usianya 100 tahun lebih tua dari Masjid Sultan Ahmed, dibangun pada masa Sultan Beyazid II tahun 1501-1506 dan merupakan masjid kedua terbesar kekaisaran setelah penaklukan Konstantinopel. Kubahnya pernah direnovasi pada tahun 1573-1574, rusak karena gempa bumi tahun 1509. Interiornya tak kalah indah dengan Masjid Sultan Ahmed, walaupun tak semewah masjid Biru itu. Langit-langit yang tinggi membuat ruangan di dalam masjid terasa sangat sejuk tanpa pendingin ruangan ataupun kipas angin.
[caption id="attachment_184546" align="aligncenter" width="553" caption="Interior Masjid Beyazid"]
Pintu keluar dari tempat sholat perempuan berbatasan langsung dengan Sahaflar Carsisi (Bursa Buku). Dan di halaman depan masjid terdapat pasar barang bekas yang cukup ramai saat sore hari. Suasana di sekitar masjid relatif ramai karena dekat dengan pusat aktifitas masyarakat dan lumayan banyak juga jama'ahnya. Kami sempat sholat dzuhur di masjid ini.
Masjid Sulaymaniye
Sebenarnya jarak masjid Sulaymaniye dengan masjid Beyazid bisa ditempuh dengan 10-15 menit jalan kaki. Tapi waktu itu sudah terlalu sore saya ke sana dan selanjutnya tidak sempat lagi mengunjunginya. Saya hanya bisa menikmati kemegahan masjid itu dari jauh, karena memang letakknya sangat menonjol jika di lihat dari Topkapi palace dan Galata Bridge.
[caption id="attachment_184525" align="aligncenter" width="553" caption="Masjid Sulaymaniye, foto dari Eminonu port"]
Masjid berkubah besar ini dibangun pada tahun 1550 dan selesai pada tahun 1558 pada masa pemerintahan Sultan Sulayman, arsiteknya adalah Sinan Pasha. Arsitekturnya merupakan perpaduan dari arsitektur Romawi dan Islam. Bentuk kubahnya merupakan adopsi dari Dome of The Rock di Palestina. Pada tahun 1660, masjid Suleymaniye ini pernah terbakar, lalu direstorasi kembali pada masa Sultan Mehmed IV.