Oleh Amidi
Â
Oraganisasi yang kita lakoni, terkadang tidak semulus apa yang kita bayangkan. Ada saja masalah yang mewarnainya dan atau bisa  saja fenomena yang timbul akan mengganggu jalannya organisasi.  Hal tersebut, bisa terjadi dalam organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, dan lainnya termasuk organisasi dunia usaha.
Baru-baru  ini organisasi dunia usaha yang bergengsi yang merupakan induk organisasi dunia usaha diterpa dualisme kepemimpinan, yakni Kamar Dagang dan Insutri Indonesia (KADIN).
Kadin Pusat atau Kadin Indonesia, kini masih terjadi dualisme kepemimpinan, ada yang memposisikan Ketua Umum Kadin Indonesia Bapak Arsjad Rasjid, ada yang memposisikan Ketua Umum Kadin Indonesia hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Bapak Anindya Novyan Bakrie.
Hal tersebut terindikasi dalam kegiatan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) kali ini, dalam Rapimnas yang  dilaksanakan pada 01 Desember 2024 tersebut, didahului dengan Rapat Koordinasi Pra Rapimnas (Rakor Pra Rapimnas), dalam kenyataannya ada dua kubu yang melakukan Rakor Pra Rapimnas tersebut, yakni kubu Bapak Arsjad Rasjid dengan melakukan kegiatan Rapimnas sendiri di Puliman Jakarta Central Park yang diikuti tidak sedikit  para pengurus asosiasi dunia usaha ( bsinis.com,  29 November 20240) dan kubu Bapak Anindya Novyan Bakrie dengan melaksanakan kegiatan Rapimnas sendiri yang dilaksanakan di Hotel Mulya Jakarta (Investor.id, 1 Desember 2024).
Â
Rapimnas Kadin.
Â
Sebelum pelaksanaan Rapimnas Kadin Indonesia, didahului terlebih dahulu dengan kegiatan pra Rapimnas. Kubu Arsjad Rasjid dengan mengumpulkan para peserta dan peserta yang hadir luar biasa banyak. Begitu juga dengan Kubu Anindya Novyan Bakrie yang melakukan  Rapat Forum Anggota Luar Biasa (ALB) atau Rapat Koordinasi wilayah Gabungan Kadin 2024.
Adapun tema yang diusung dalam Rapimnas yang akan diselenggarakan di Hotel Mulya Jakarta tesebut yakni " Tekan Kemiskinan, Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Â Mewujudkan Indonesia Emas".
Pembahasan dalam Rapimnas akan fokus untuk menghasilkan rekomendasi  terbaik untuk mendukung ASTA CITA Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Bapak Gibran Rakabuming Raka. Kemudian bagaimana langkah dan upaya yang akan dilakukan Kadin dalam mendorong pertumbuhan ekonomi 8 persen  yang dicanangkan Bapak Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Rapimnas mengudnang berbagai asosiasi dunia usaha selain Kadin. Ada dari unsur atau perwakilan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO), ada unsur atau perwakilan dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), ada unsur atau perwakilan dari  Asosiasi Kontarktor Listrik Indonesia (AKLI), ada unsur atau perwakilan dari Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (HIMPARA), ada unsur atau perwakilan  Kadin dari seluruh Indonesia dan unsur atau perwakilan Asosiasi dunia usaha lainnya. (Investor.id, 1 Desember 2024)
Â
Memgapa Terjadi Dualisme?
Sebenarnya, terjadinya dualisme dalam organisasi, termasuk organisasi dunia usaha tersebut bukan barang baru, Â suatu fenomena yang sudah lama terjadi dan sudah sering terjadi. Mengapa terjadi?
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya dualisme kepemimpinan dalam organisasi dunia usaha tersebut. Seperti yang terjadi dalam tubuh organisasi Kadin Indonesia, yang seharusnya pimpinan Kadin Indonesia hasil Munas terdahulu adalah Bapak Arsjad Rasjid dengan masa kepemimpinan tahun 2021-2026. Namun, belum sampai waktunya, dengan adanya Munaslub beberapa waktu lalu, sehingga pimpinan Kadin Indonesia beralih kepada Bapak Anindya Novyan Bakrie sebagai hasil Munaslub tersebut. Terlepas dari itu semua, yang jelas secara organisatoris bila Munaslub tersebut dinyatakan syah, maka kepimpinan Bapak Anindya Novyan Bakrie juga adalah syah.
Entah bagaimana ke depannya, yang jelas Kadin Indonesia sampai saat ini masih menyisahkan persoalan pasca Munaslub tersebut. Semoga persoalan dalam internal oragnisasi dunia usaha yang bergengsi dan startegis tersebut cepat selesai!
Kembali kepada faktor pendorong terjadinya dualisme dalam oragnisasi termasuk organisasi Kaidn Indonesia tersebut,  terlepas dari ada "kesalahan" atau "masalah" atau "mis management" dalam oraganisasi pada masa kepemimpinan sebelum  Munaslub, yang jelas biasanya ada faktor lain juga yang melatarinya.
Secara umum, biasanya munculnya dualisme dalam tubuh suatu organisasi tersebut, karena kepentingan organisasi sudah dicampuri oleh kepentingan pribadi-pribadi pengurus atau ada kepentingan pihak ekaternal yang akan diperjuangkan oleh awak organisasi.
Â
Apalagi oragnisasi dunia usaha, yang merupakan organisasi yang akan memperjuangkan dan atau yang berhubungan dengan "BISNIS", maka biasanya kepentingan "BISNIS" terkadang sangat kental sekali. Entah apakah kepentinagn bisnis para pengurus sendiri ataupun kepentingan bisnis pihak eksternal yang akan membonceng awak organisasi dunia usaha tersebut.
Â
Saya tidak membahasnya dari aspek politik atau kepentingan politik atau ada tidaknya unsur politik yang melatarinya. Walaupun ada, saya tidak akan menyentuh rana politik tersebut, karena bukan bidang saya.
Namun yang jelas, biasanya ada faktor "XWZ" juga yang melatari terjadinya dualisme dalam organisasi termasuk organisasi dunia usaha tersebut. Bisa saja ada dorongan eksternal yang akan memasukkan kepentingannya atau tujuannya dalam suatu oragnisasi termasuk organisasi dunai usaha strategis seklipun.
Kemudian, biasanya ada juga faktor ketidak harmonisan antar pengurus dalam suatu organisasi, Â termasuk organisasi dunia usaha tersebut. Bisa saja sudah terjadi perpecahan antara pengurus, Â dalam tubuh oragnisasi sudah ada kubu ini dan kubu itu, atau sudah terjadi ketidak harmonisan antara pengruus organisasi.
Organisasi harus Solid!
Berdasarkan pengalaman, organisasi yang solid adalah organisasi yang mentatati dan patuh dengan suatu landasannya, yakni anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD-ART).
Untuk itu jika suatu organisasi akan solid apabila suatu organisasi tersebut mengacu pada AD-ART yang mereka buat. Apalagi Kadin Indonesia , yang landasan dasarnya adalah berdasarkan Undang Undang Nomor 1 tahun 1987/
Belum lagi bila kita mengacu pada visi dan misi Kadin. Visi Kadin adalah "Menjadikan Kadin Indonsia sebagai pilihan pertama dan utama dalam mewakili suara dan kepentingan dunia usaha dan seluruh  pemangku kepentingan , berkaitan dengan pembuatan dan implementasi kebiajkan ekonomi di seluruh Indonesia. Kemudian salah satu Msinya adalah Menciptakan struktur dan komposisi Organisasi  Kadin Indonesia  yang kuat di pusat dan daerah sehingga menjadi mitra yang strategis dan efektif  bagi pemerintah dan dunia usaha.
Sekali lagi, untuk menciptakan suatu organisasi agar solid, termasuk Kadin Indonesia adalah bagaimana semua unsur dalam tubuh organisasi dapat menjaga keharmonisan, kekompakan, dan kemesraan antara komponen organisasi.
Selanjutnya, dalam kepengurusan organisasi apa saja, termasuk organisasi dunia usaha, seperti Kadin Indonesia, semua pengurus harus "IKHLAS" dan "saling bermesraan" dalam menjalankan organisasi, bila perlu pimpinan rela berkoban secara pribadi, agar visi,misi, dan tujuan Kadin Indonesia dapat diwujudkan, Â agar Kadin tetap kuat dan agar Kadin tetap solid. Selamat Berjuang!!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H