Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Mengapa Sering Terjadi Dualisme Dalam Organisasi Termasuk Organidsasi Dunia Usaha ?

4 Desember 2024   05:52 Diperbarui: 4 Desember 2024   07:17 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk itu jika suatu organisasi akan solid apabila suatu organisasi tersebut mengacu pada AD-ART yang mereka buat. Apalagi Kadin Indonesia , yang landasan dasarnya adalah berdasarkan Undang Undang Nomor 1 tahun 1987/

Belum lagi bila kita mengacu pada visi dan misi Kadin. Visi Kadin adalah "Menjadikan Kadin Indonsia sebagai pilihan pertama dan utama dalam mewakili suara dan kepentingan dunia usaha dan seluruh  pemangku kepentingan , berkaitan dengan pembuatan dan implementasi kebiajkan ekonomi di seluruh Indonesia. Kemudian salah satu Msinya adalah Menciptakan struktur dan komposisi Organisasi  Kadin Indonesia  yang kuat di pusat dan daerah sehingga menjadi mitra yang strategis dan efektif  bagi pemerintah dan dunia usaha.

Sekali lagi, untuk menciptakan suatu organisasi agar solid, termasuk Kadin Indonesia adalah bagaimana semua unsur dalam tubuh organisasi dapat menjaga keharmonisan, kekompakan, dan kemesraan antara komponen organisasi.


Selanjutnya, dalam kepengurusan organisasi apa saja, termasuk organisasi dunia usaha, seperti Kadin Indonesia, semua pengurus harus "IKHLAS" dan "saling bermesraan" dalam menjalankan organisasi, bila perlu pimpinan rela berkoban secara pribadi, agar visi,misi, dan tujuan Kadin Indonesia dapat diwujudkan,  agar Kadin tetap kuat dan agar Kadin tetap solid. Selamat Berjuang!!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun