Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Dilema Menjadi Pedagang Kaki Lima

13 November 2024   07:22 Diperbarui: 13 November 2024   15:16 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk itu agar para pedagang K-5 tersebut tetap dapat melakukan aktivitas bisnisnya dan atau tetap dapat "mengais" rezeki, maka tidak salah kalau kita "peduli" dan "mengulurkan" tangan sesuai dengan kapasitas dan kewenangan yang kita miliki.

Saya pernah melakukan suatu penelitian tentang pendapatan pedagang K-5 studi kasus pada pedagang rokok keliling, ternyata pendapatan mereka "lumayan", dan  sebagian besar dari mereka merupakan kelompok pedagang "mobile" atau keliling yang mencari nafkah bukan untuk diri mereka sendiri melainkan juga untuk keluarga mereka.

Sekali lagi, kita perlu mencarikan jalan keluar atau mensolusi permasalahan mereka. Menurut saya, mereka perlu suatu tempat yang permanen, mereka perlu ditempatkan pada suatu lokasi, agar mereka tidak berkeliaran di jalan-jalan,

Perlu adanya pasar-pasar rakyat yang tersebar di perkampungan dalam rangka menampung mereka. Kemudian bisa juga, mereka diakomodasi dalam perkarangan kantor atau institusi kita, atau dengan jalan lain agar mereka tidak bertebaran ditepian jalan tersebut.

Pemerintah bisa saja membeli tanah rakyat di perkampungan untuk membangun suatu pasar untuk mereka, bila perlu untuk menempati petak yang disediakan tersebut dengan jalan "gratis"alias tidak dipungut bayaran, hanya perlu pengaturan saja.

Bila tidak diakomodasi, mereka akan menciptakan sendiri semacam lokasi pasar liar di kampung-kampung, barang tentu akan timbul masalah kemacetan dan ketidaknyamanan di sekitar lokasi tersebut.

Terakhir, pedagang K-5 ini perlu suatu pembinaan, dan bantuan. Jika saat ini pemerintah sudah membebaskan kredit macet untuk UMKM, mengapa tidak jika mereka juga kita bantu, baik dari sisi dana maupun dari sisi manajemen? Dengan demikian,  kontribusi mereka semakin besar baik untuk diri dan keluarga mereka sendiri maupun untuk negeri  ini.

Oleh Amidi

Tulisan ini terinspirasi melihat adanya penertiban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun