Tenaga pengajar  atau dosen, yang di nilai PT asing berprestasi, berkualitas, cedas, dan baik, akan di intip mereka (PT asing) untuk ditawari dan atau di iming-imingi gaji yang "gede" dan fasilitas yang "aduhal". Siapa yang tidak tergoda, kecuali yang masih mempunyai komitmen dan masih mengantongi nilai kebangsaan yang tinggi.
PTS yang sudah ada saat ini yang dirasakan baik yang nota bener milik pelaku bisnis kelas kakap atau group mereka yang  dapat memberikan harapan kepada calon mahasiswa nya saja, mungkin yang masih diburu calon mahasiswa baru, karena mereka mempunyai nilai lebih yakni karena mereka dapat menjamin tamatan-nya atau output nya  secepatnya dapat pekerjaan.
Hal ini memungkin kan pemilik PTS tersebut lakukan, karena PTS mereka dan atau group mereka mempunyai unit bisnis yang dapat dijadikan tempat  menampung tamatan PT mereka untuk dipekerjakan pada unit bisnis milik mereka sendiri. Boleh dikata kalau masalah tamatan mereka tidak ambil pusing, dibandingkan dengan PTN dan PTS yang hanya mencetak sarjana, silakan Anda bergelia mencari kerja.
Â
Apa Yanga Harus Dilakukan?
Untuk mengantisipasi agar PTN terlebih PTS tidak berguguran alias tidak colaps, maka setidaknya ada beberapa langkah yang harus dilakukan.
      Â
Pertama. Perlu memperbaiki atau menampilkan fasilitas perkuliahan yang memadai, dan berkualitas baik. Untuk itu, PT terutama PTS membutuhkan investasi yang tidak kecil.
      Â
Kedua. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pendidikan, PT terutama PTS harus dapat membenahi dan memperbaiki proses pendidikan/pengajaran, setidaknya proses pendidikan harus menghasilkan output yang sesuai dengan kehendak pasar kerja atau sesuai dengan kebutuhan pihak yang akan memperkerjakan tamatan PT tersebut.
Ketiga. Meningkatkan kualitas output. Sehubungan dengan memperbaiki dan meningkatkan kulaitas proses tersebut, barang tentu diharapkan kualitas output juga akan meningkat. Kualitas output yang baik akan mendorong pemakai atau dunia kerja melirik tamatan kita.