Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Unsur Penipuan dan atau Kejahatan dalam Lowongan Kerja Bukan Barang Baru!

13 September 2024   10:22 Diperbarui: 13 September 2024   10:35 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Oleh Amidi

Dengan semakin banyaknya jumlah pengangguran, maka semakin sulit calon pencari kerja untuk memperoleh pekerjaan. Sudah melamar ke sana ke mari, kesempatan  kerja pun belum  didapatkan.

Jumlah pengangguran, secara umum  tren-nya terus meningkat, apalagi bila dihubungkan dengan setiap tahun bahkan terkadang berkali-kali  Perguruan Tinggi (PT) me-wisuda tamatan-nya, sehingga pengangguran terdidik ini terus bertambah.

 

Modus Penipuan dan Kejahatan.

Seiring dengan meningkatnya jumlah pencari kerja, semakin banyak persoalan yang dihadapi dalam dunia pencari kerjar. Ada yang di tipu, ada yang di buli, ada yang kena tindakan kejahatan, tindakan pelecehan, tindakan tidak manusiawi dan kejahatan lainnya.

Sebetulnya, penipuan dan atau kejahatan terhadap pencari kerja ini, bukan barang baru, bukan fenomena baru, bukan tindakan baru-baru ini saja, tetapi ia sudah merupakan "lagu lama yang terus mengalun".

Di sitir oleh kompas.id, 06 September 2024,  bahwa  dunia tipu-menipu dalam  lowongan kerja palsu makin marak. Diberitakan bahwa komplotan penipu  menyusup dalam dunia lowongan kerja. Berbagai jebakan mereka siapkan untuk memperdaya, hingga  memungut uang para pencari kerja.

Misalnya di salah satu Kota Besar diberikatakan bahwa  ada seorang yang melamar kerja, dimintah sejumlah uang berkali-kali, namun dalam penantian, ia tidak dipanggil kerja, dengan kata lain, ia tidak dipekerjakan, walaupun sudah memberi uang sebagai syarat ini dan itu tersebut. (Inanews.co,id, 21 Juli 2020).

Kemudian jauh sebelumnya, pernah kita dengar  bahwa ada sesorang yang mau melamar menjadi peserta salah satu acara televisi dalam rangka pencarian bakat untuk menjadi "penyanyi",  pelamar ada yang kena buli, ada yang kena perbuatan tidak manusia, tidak etis, menganggakangi kehormatan, dilecehkan dan lainnya. Padahal itu bukan lowongan kerja sebagaimana lazim --nya lowongan kerja permanen yang menjamin pelamar untuk bertahan hidup.

Mengapa mereka sampai bisa diperlakukan seperti itu?, karena suatu yang diburu mereka, walaupun hanya untuk menempa diri, membangkitkan bakat, namum, mereka paham betul bahwa apa yang mereka buru tersebut akan mendatangkan cuan yang tidak kecil, apabila mereka sukses. Bukti sudah mereka saksikan sendiri pendahulu-nya yang sukses, mereka mendaptkan  cuan dan hadiah  serta akan bisa manggung ke sana ke mari yang nota bene akan mendatangkan cuan.

Selanjutnya, tidak sedikit pula pelamar kerja, ditipu dengan gaya atau modus seakan-akan pemalar kerja dipanggil untuk mengikuti tes pada perusahaan yang di lamar pelamar kerja tersebut. Namun, tes  nya dilakukan di suatu tempat atau di suatu kota yang jauh dari kota tempat pemalar kerja bermukim.

Berdasarkan pengalaman, ada salah satu pelamar kerja di Kota yang terkenal dengan sebutan "sriwijaya" atau "kota dagang" atau "kota pempek", ia melamar salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang pembangunan infrastruktur yang bergengsi. Pada suatu saat ia mendapat surat panggilan tes, namun tes itu akan di lakukan di Kota Pariwisata di negeri ini yang sudah dikenal  dunia.  Dalam surat penaggilan tes tersebut yang bersangkutan di minta membayar  sejumlah uang untuk membeli tiket dan mebayar akomodasi, yang langsung dibayarkan (via transfer) kepada panitia yang identitas-nya tertera pada surat pemanggilan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun