Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mencermati Survei BI: Uang Masyarakat Miskin Habis untuk Cicilan

11 September 2024   19:04 Diperbarui: 12 September 2024   13:20 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa masyarakat kelompok pengeluaran Rp. 1 juta sampai Rp. 3 juta per bulan menurun pada Agustus 2024, namun pembayaran cicilan untuk  kelompok ini justru naik. (CNN Indonesia).

Rasio pengeluaran untuk cicilan masyarakat kelas (ekonomi) menengah dan bawah ini secara umum terus mengalami kenaikan. Dengan kata lain, sebagian besar dari pendapatan atau penghasilan mereka "terkuras" untuk membayar cicilan.

 

Tiada Hari Tanpa Cicilan.

Bila disimak, di kalangan kelas menengah dan bawah tersebut, sebagian besar mempunyai cicilan. Dengan kata lain, sebagian besar dari mereka membeli dengan cara kredit. 

Pembelian secara kredit tersebut dilakukan mereka, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sekunder-nya saja, seperti membeli kendaraan, rumah, barang elektronik dan lainnya, tetapi untuk memenuhi kebutuhan primer atau untuk membeli barang sandang, seperti pakaian pun terkadang mereka membeli-nya dengan cara kredit. Misalnya, ada pedagang keliling yang menawarkan pakaian kepada emak-emak, yang bisa dibeli dengan kredit.

Lebih miris lagi, bahwa kepala keluarga kelas menengah dan bawah tersebut, memiliki lebih dari dua cicilan, ada yang harus mencicil untuk tiga pembelian barang, ada yang harus mencicil untuk empat pembelian barang dan seterusnya. 

Bagi pegawai/karyawan, terkadang, pada saat akan gajian atau akan menerima gaji,  mereka hanya menerima sebagian kecil dari gaji-nya bahkan ada yang hanya tinggal menanda tangani slip gaji saja, karena jumlah gaji yang harus diterima-nya habis untuk membayar cicilan. Dalam hal ini, terkadang tidak sedikit mereka yang harus "nombok" karena  gaji-nya yang akan diterima-nya tidak mencukupi untuk membayar cicilan.

Fenomena ini sudah melanda kebanyakan anak negeri ini dan bukan terjadi baru-baru ini saja, sehingga tidak berlebihan kalau dikatakan; "tiada hari tanpa cicilan". 

Mereka, terkadang sudah tidak memikirkan atau tidak menghiraukan lagi kalau mereka sebentar lagi akan menerima gaji atau di kalangan mereka ini, sudah tidak kenal lagi tanggal muda dan tanggal tua (sama saja). 

Tanggal muda, suatu istilah tanggal pada saat mereka akan menerima gaji (bebebrapa hari dari tanggal mereka menerima gaji) dan tanggal tua, suatu istilah tanggal mendekati akhir bulan (beberapa hari sebelum berakhirnya bulan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun