Jika kita ingin menegakkan demokrasi di negeri ini, tindakan transaksional atau tindakan money politic sebaiknya harus dihindari, lakukan saja promosi secara normal, lakukan saja ketentuan yang sudah ditetapkan oleh KPU secara baik.Â
Jika semua itu sudah kita lakukan, dan pada saatnya kita belum terpilih atau belum "menang", maka terima saja dengan hati yang lapang sembari melakukan evaluasi diri, apa yang salah, apa yang kurang. Jangan kita ikut hanyut dengan tindakan yang menganggkangi harkat dan martabat konsumen/pemilih.
Untuk apa kita memang, jika tidak dengan hati yang senang, untuk apa kita memang, jika tidak sedikit konsumen/pemilih yang kita sakiti, lebih baik kalah tapi terhormat. Masih ada peluang dan jalan lain untuk kita mengabdi kepada nusa dan bangsa atau masih ada peluang dan jalan untuk kita bisa berkontribusi kepada negeri ini.
Bagaimana Sebaiknya?
Untuk itu, lakukan saja promosi yang sewajarnya, sebagaimana promosi yang dilakukan oleh pelaku bisnis. Lakukan dengan gencar promosi dan atau langkah menjual produk atau program yang kita usung tersebut.
Berikan bukti nyata kepada konsumen/pemilih atas karya-karya yang sudah kita lakukan dalam  membantu anak negeri ini selama ini. Tampilkan kepermukaan prestasi yang sudah pernah kita kantongi selama kita mengabdi pada negara dan bangsa (bagi abdi negara).
Negeri ini butuh pimpinan-pimpinan visioner dalam rangka untuk memperbaiki negeri ini, demi memaksimalkan potensi SDA dan SDM yang kita miliki agar dapat bermanfaat untuk meningkatan kesejahteraan anak negeri ini. Selamat berjuang!!!
Oleh Amidi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H