Promosi atau strategi promosi demikian ternyata ampuh untuk menggiring calon konsumen "tergelitik" untuk ingin tahu, untuk membaca tulisan yang tertera pada karangan bunga tersebut. Biasanya setelah mereka membaca karangan bunga tersebut, mereka langsung melirik tokoh/tenant/gerai/show room/lainnya yang merupakan unit bisnis baru yang sedang melakukan lounching atau "opening ceremony" tersebut.
Dengan telah menyaksikan toko/tenant/gerai/show room/lainnya unit bisnis yang baru di buka tersebut, mereka yang merupakan calon konsumen setidaknya sudah terpatri atau terekam dalam benak mereka untuk mengingat toko/tenant/gerai/show room/lainnya tersebut.
Pada suatu saat calon konsumen tersebut akan mencoba melihat, mencoba untuk makan, mencoba untuk membeli dan seterusnya. Jika pada saat awal calon konsumen tersebut datang ke toko/tenant/gerai/show room/lainnya tersebut mendapat "kesan yang baik" atau "mendapat pelayanan yang baik" atau "memperoleh kepuasan", maka calon konsumen tersebut akan berubah menjadi konsumen atau pelanggan alias akan datang kembali.
Untuk itu tidak heran, jika pihak pelaku bisnis dengan segala bentuk kesiapan mereka lakukan. Pelayanan prima menjadi prioritas mereka pada awal pembukaan unit baru mereka tersebut, discount pun terkadang mereka lakukan, termasuk memberi "gratis", jika unit baru tersebut adalah rumah makan atau restoran.
Dalam mendorong atau membujuk calon konsumen tersebut, mereka melakukan berbagai upaya, karangan bunga tersebut hanya merupakan "pancingan" agar calon konsumen "terpaksa" memperhatikan/melihat/mengenali/mengingat toko/tenant/gerai/show room/ dan lainnya tersebut melalui dorongan sajian karangan bunga yang berjejer di depan toko/tenant/gerai/show room/lainnya tersebut.
Setelah Itu Utamakan Service!
Bila dicermati, karangan bunga yang disjaikan tersebut terkadang "sengaja dipebanyak oleh pelaku bisnis yang akan melakukan opening ceremony atas unit bisnis barunya tersebut. Langkah tersebut, dilakukan dalam rangka membuat "seru", "gebyar" unit bisnis baru yang dibuka mereka.
Setelah fase awal mereka lakukan yakni memperbanyak karangan bunga ucapan openeing ceremony tersebut, ada langkah lain yang harus mereka lakukan, langkah pasca kegiatan opening ceremony yakni bagaimana mereka tetap dapat menjaga caon konsumen atau konsumen yang sudah datang tersebut dapat menjadi pelanggan.
Setidaknya kegiatan promosi bentuk lain tetap harus dilakukan. Sebetulnya banyak cara promosi dan atau startegi promosi yang bisa dilakukan pelaku bisnis yang membuka unit bisnis baru tersebut, namun menurut saya yang lebih penting adalah bagaimana kita mengutamakan pelayanan (service) kepada konsumen dan atau pelanggan.
Promosi dan startegi promosi apa saja bisa kita lakukan, namun pelayanan ini akan menjadi prioritas utama konsumen atau pelanggan kita. Dengan pelayanan yang baik atau pelayanan prima, tidak hanya mendorong konsumen atau pelanggan untuk tetap setia, tetapi pelayanan sekaligus merupakan promosi "jitu" bagi pelaku bisnis dalam merebut konsumen ditengah persaingan yang semakin ketat saat ini.
Dalam merefleksikan pelayanan konsepsi "konsumen adalah saja" itu tetap penting harus diutamakan. Apa maunya konsumen harus diikuti, perilaku konsumen harus dipelajari dan terus dipahami.